Sejumlah elemen mahasiswa melakukan "sweeping" anggota legislatif saat berunjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Barat, Pontianak, Rabu (02/02/2011). <p style="text-align: justify;">Namun mereka tidak menemukan satu orang pun anggota DPRD Kalbar di beberapa ruangan yang didatangi. <br /><br />Elemen mahasiswa yang berunjuk rasa itu dari Himpunan Mahasiswa Islam, Persatuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia. <br /><br />Menurut Lidya, Ketua PMKRI Kota Pontianak, mereka ingin anggota DPRD Kalbar mau mendengarkan aspirasi masyarakat. <br /><br />Ia mengatakan, banyak masalah di Kalbar yang belum tuntas. "Masalah perbatasan, infrastruktur, tenaga kerja ilegal, transparansi, jalan yang rusak," kata Lidya. <br /><br />Ahmad Fauzi dari HMI Kota Pontianak mengatakan, mahasiswa mencoba menyuarakan aspirasi masyarakat. <br /><br />Faktanya, lanjut dia, Dewan hanya berani turun saat kampanye untuk bertemu masyarakat. <br /><br />"Kalau tidak, Kalbar akan bobrok. Contoh 10 tahun terakhir, Ketapang terkena banjir besar," kata Ahmad Fauzi. <br /><br />Ia menambahkan, perbatasan hingga saat ini belum terlihat realisasi pembangunannya. <br /><br />"Daerah perbatasan sudah seharusnya diperkuat sehingga dapat mengantisipasi berbagai masalah seperti TKI ilegal," kata Fauzi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>