Kemerdekaan Indonesia di proklamasikan ketika umat Islam sedang menjalankan ibadah Puasa. Semangat dari proklamasi itu kemudian membakar puluhan juta rakyat Indonesia di seluruh negeri untuk bangkit melawan penjajahan. Kini, peringatan ke-66 Hari Kemerdekaan RI kembali bertepatan dengan Ramadhan. Bahkan, 17 Agustus 2011 bertepatan dengan 17 Ramadhan 1432 H, tanggal yang diyakini sebagai permulaan turunnya kitab suci Al Quran. <p style="text-align: justify;">Namun sayangnya, kemerdekaan yang dulu dengan gigih telah di perjuangkan oleh para pejuang hingga berkorban darah dan nyawa semakin hilang maknanya. Bangsa Indonesia saat ini nyata bukan lagi menjadi bangsa yang berdaulat lagi baik dalam bidang ekonomi, politik dan budaya. <br /><br />Merajalelanya perilaku korupsi, perampasan tanah rakyat oleh kaum pemodal, pendidikan dan kesehatan semakin mahal, perbudakan modern terhadap buruh dengan politik upah murah, kerja kontrak dan Outsourcing serta berbagai persoalan lainnya adalah gambaran bagamaina kemerdekaan saat ini hanyalah semu belaka. Neoliberalisme (Penjajahan Gaya Baru) saat ini senyata-nyatanya telah hadir dan mencengkeram bumi Indonesia.<br /><br />Dalam rangka refleksi 66 tahun Kemerdekaan Indonesia, Serikat Buruh Kerakyatan-Komite Persiapan Konfederasi Serikat Nasional (SBK-KP KSN), Forum Advokasi Mahasiswa Universitas Airlangga (FAM Unair), Serikat Kedaulatan Mahasiswa untuk Rakyat (SKMR), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Surabaya dan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia Jawa Timur (IKOHI Jatim) mengadakan beberapa rangkaian kegiatan peringatan kemerdekaan. <br /><br />Kegiatan tersebut digelar bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh rakyat Indonesia bagaimana para pejuang kemerdekaan dulu dengan gagah berani dan rela berkorban merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman kaum penjajah. <br /><br />“Dengan satu harapan untuk membangkitkan kembali semangat keberanian dan rela berkorban rakyat Indonesia untuk menghancurkan Neoliberalisme,” kata Catur Wibowo<br /><br />Beberapa acara yang digelar antara lain Ruwatan Jembatan Merah yang telah dilaksanakan pada Senin, 8 Agustus 2011pada pukul 15.00 hingga menjelang berbuka puasa, yang dimulai dari Tugu Pahlawan menuju Jembatan Merah.<br /><br />“Para peserta memakai pakaian tempoe doloe atau pakaian adat,” kata Catur Wibowo, koordinator acara.<br /><br /> Acara lainnya adalah Karnaval Rakyat dan Ziarah Bersama yang dilaksanakan pada Kamis, 11 Agustus 2011 bertempat di Makam W.R. Supratman, D.R. Soetomo & Bung Tomo. Acara dimulai pukul 14.30 hingga menjelang berbuka puasa dengan start dari Kampus B Unair.<br /><br />“Para peserta akan menggunakan Sepeda Ontel dan memakai pakaian jaman dulu atau pakaian adat,” tambah Catur.<br /><br />Acara yang tak kalah meriah adalah Gowes Surabaya-Blitar dan Upacara Kemerdekaan di Makam Bung Karno.<br /><br />“Berangkat Gowes mulai tanggal 16 Agustus pukul 15.00 hingga ketujuan, yang kemudian pada tanggal 17 Agustus akan di adakan Upacara peringatan Kemerdekaan di makam Bung Karno. Peserta akan diberangkatkan dari Kampus B Universitas Airlangga,” jelasnya. <strong>(phs)</strong></p>