Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjajaran berencana menggelar aksi menyampaikan tuntutan lanjutan saat kedatangan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (15/6). <p style="text-align: justify;"><br />"Kami sedang mematangkan beberapa kajian perihal kedatangan Jokowi tersebut untuk menyampaikan tuntutan lanjutan yang sebelumnya pernah disampaikan," kata Presiden BEM Unpad AA Habib Baihaqi kepada wartawan di Sumedang, Jumat.<br /><br />Ia mengatakan, rencana aksi saat kedatangan Presiden untuk pelantikan Pamong Praja Muda IPDN itu bukan hanya dari jajaran BEM saja tetapi akan mengajak mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Aliansi Sumedang Raya dan BEM se-Jawa Barat.<br /><br />Aksi mahasiswa itu, kata dia, ingin menanyakan langsung kejelasan tuntutan yang sudah disampaikan sebelumnya kepada Presiden Jokowi.<br /><br />"Menuntut pemerintah agar lebih tegas terkait pengelolaan aset-aset negara dan menasionalisasikan aset-aset dari kepentingan asing sebesar 100 persen," katanya.<br /><br />Baihaqi berharap tuntutannya itu dapat segera direalisasikan dalam kepemimpinan pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.<br /><br />Selain itu, ia berharap janji kampanye yang pernah disampaikan Jokowi dan Jusuf Kalla dapat direalisasikan juga untuk kepentingan rakyat.<br /><br />"Jangan sampai nawacita dan sebagainya yang pernah disampaikan tidak terealisasi," katanya.<br /><br />Pihaknya bersama seluruh aliansi kampus akan mengawasi terus dan mengkaji berbagai kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla.<br /><br />"Kami akan terus mengawasinya entah dengan cara mengkaji, audiensi langsung atau aksi turun ke jalan untuk mencerdaskan masyarakat dan mengingatkan pemerintah," katanya. (das/ant)</p>