Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) memprotes pemberian gelar "Intan Garinda" terhadap artis ibukota Julia Perez (Jupe) oleh tokoh Adat Dayak di Kalimantan Tengah. <p style="text-align: justify;">Wakil Majelis Adat Dayak Nasional Haspan Hamdan, di Kotabaru, Rabu (07/11/2012) menegaskan sangat tidak obyektif dan tidak profesional, keliru bahkan merendahkan martabat orang dayak di Kalimantan.<br /><br />Pemberian gelar bangsawan bagi masyarakat Dayak, kata Hamdan, tidak gampang, harus melewati proses yang sangat obyektif melalui musyawarah.<br /><br />Menurut dia, pihak penerima gelar harus punya integritas yang tinggi serta kontribusi yang luar biasa terhadap masyarakat Adat Dayak.<br /><br />"Saya selaku tokoh Adat Dayak di kalimantan sekaligus sebagai Wakil Sekjen Majelis Adat dayak Nasional Wilayah Kalsel mengecam sekaligus keberatan atas pemberian gelar tersebut," tegasnya.<br /><br />Kepada pihak pemberi gelar, Hamdan berharap, segera mencabut pemberian gelar tersebut.<br /><br />Sekaligus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Dayak di Kalimantan.<br /><br />Hamdan mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan MADN, langkah-langkah apa saja yang akan dilakukannya terkait pemberian penghargaan tersebut.<br /><br />"Kami masih mencari informasi apa yang menjadi dasar sehingga salah seorang tokoh adat di Kalteng itu memberi penghargaan kepada Julia Perez," imbuhnya. <strong>(phs/Ant/foto: google)</strong></p>