Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya meminta kepada masyarakat setempat untuk tidak berlebihan menanggapi isu pesan singkat melalui telepon genggam yang berisi provokasi yang beredar beberapa lalu. <p style="text-align: justify;">"Jangan karena sms itu lalu bertindak berlebihan seperti yang terjadi di Meliau dan Poteng itu," kata Christiandy di Pontianak, Senin (07/03/2011).<br /><br />Ia meminta masyarakat menanggapi sms tersebut tidak dengan berlebihan bukan berarti tidak waspada dengan lingkungan sekitar.<br /><br />Sehingga dengan terjadinya pembunuhan itu, kata dia, merupakan akibat dari respon yang berlebihan terhadap sms yang beredar itu.<br /><br />"Kami, pemerintah daerah ikut mengimbau seperti apa yang sudah dilakukan Kepolisian Daerah Kalbar untuk tidak main hakim sendiri," tegas Christiandy.<br /><br />Ia juga mengimbau kepada aparat yang berada paling dekat dengan masyarakat seperti RT dan lurah untuk ikut mengingatkan.<br /><br />"Sehingga ketika ada orang asing yang masuk ke kampung jangan sampai tidak diketahui kegiatannya oleh RT dan lurah setempat. Kalau diam-diam justru akan dicurigai. Nah itulah yang perlu diantisipasi," kata Christiandy.<br /><br />Sebelumnya, Dua sales barang kelontong tewas di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, oleh sekelompok oknum diduga terkait maraknya informasi mengenai isu penculikan yang mengambil organ dalam tubuh korban.<br /><br />"Polisi masih menyelidiki kasus ini dan melakukan pengejaran terhadap pelaku," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar AKBP Suhadi.<br /><br />Menurut dia, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 siang Minggu (6/3).<br /><br />Suhadi mengaku belum mengetahui nama-nama korban. Informasinya, salah seorang korban tengah beristirahat di rumah salah seorang warga karena sakit.<br /><br />Namun tak lama ada sekelompok warga yang datang dan menduga keduanya adalah pelaku penculikan yang mengambil organ tubuh korbannya.<br /><br />Isu mengenai penculikan dan mengambil organ tubuh korban kini marak terjadi di Kalbar. Informasi yang tak jelas asal usulnya itu menyebar luas ke masyarakat melalui pesan layanan singkat.<br /><br />Hingga berita ini diturunkan tim dari Polda Kalbar masih berada di lokasi untuk penyelidikan lebih lanjut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>