Masyarakat Hulu Sungai Tengah Kembangkan HTR

oleh
oleh

Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Koperasi Unit Perkebunan Alai (KUPA) dan sebuah perusahaan swasta, kini mengembangkan hutan tanaman rakyat (HTR) di kawasan Pegunungan Meratus. <p style="text-align: justify;">Ketua Koperasi KUPA Muhammad Ilmi Muhran kepada ANTARA Kalsel, Senin menyebutkan pemberdayaan masyarakat desa dan lingkungan hutan suatu keniscayaan sebagai perimbangan pembangunan yang selama ini masih timpang.</p> <p style="text-align: justify;">Karena itu, pengembangan HTR untuk terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat desa dan tetap terjaga kawasan hutan, serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat desa.</p> <p style="text-align: justify;">Selain itu, mewujudkan lahan gersang/kritis dan semak belukar menjadi lahan produktif, serta lingkungan hidup yang hijau melalui pembangunan yang ramah lingkungan.</p> <p style="text-align: justify;">Program HTR tersebut juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan/masyarakat desa dan lingkungan hutan melalui usaha perkebunan, pertanian dan peternakan secara substainable guna tetap terjadanya lingkungan hidup.</p> <p style="text-align: justify;">Pengembangan HTR yang juga merupakan program pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan tersebut, untuk tahap pertama di Ugut Tanah Habang, Kecamatan Batang Alai Selatan, menggunakan lahan sekitar 400 hektare.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara data dari Dinas Kehutanan HST menunjukkan, kawasan Meratus yang berpotensi untuk pengembangan HTR mencapai ribuan hektare, tersebar pada beberapa wilayah kecamatan.</p> <p style="text-align: justify;">Sedangkan jenis tanaman dalam program HTR Ugut antara lain berupa pohon karet yang tak asing lagi bagi masyarakat "Bumi Murakata" Hulu Sungai Tengah (HST), serta gaharu, disamping usaha lain, demikian Muhran.</p> <p style="text-align: justify;">Bumi Murakata HST selain daerah produksi beras sebagai penyangga ketanahan pangan Kalsel, juga penghasil karet alam sejak lama atau ratusan tahun silam. Oleh karenanya, lambang daerah HST menggunakan buler padi dan pohon karet. <strong>(phs/Ant)</strong></p>