Sepertinya pemerintah mesti merancang ulang sistem program BPJS. Sebab, dengan sistem membayar di bank dinggap program BPJS tidak menyentuh orang miskin yang ada di luar kota Nanga Pinoh. <p style="text-align: justify;">“Program BPJS tidak kesehatan menyentuh miskin karena sistem transaksinya menggunakan Bank. Sedangkan masyarakat miskin di pedesaan tidak pernah bertransaksi ke Bank,” ungkap Tokoh Muda Melawim Aspar, SE, ditemui Rabu (16/12).<br />Bahkan, ungkapnya, masyarakat miskin yang jauh dari perkotaan, jauh dari fasilitas bank ada yang tidak tahu bentuk Bank. Orang-orang miskin yang ada di pedesaan banyak yang takut ke Bank.<br /><br />“Faktanya banyak orang miskin yang takut masuk bank. Mau ke bank saja sudah bergemetar ketakutan. Apalagi harus berurusn dengan berbagai administrasi di Bank. Megang kertas dan alat tulis saja mereka gemetar,” ulas Aspar. <br />Kondiri ini, ulas Aspar, membuat masyarakat miskin dipedesaan pasrah atas penyakit yang dideritanya. Hanya membeli obat di warung semampu mereka. Bahkan banyak yang menahan sakit.<br /><br />“Banyak orang yang dipedalaman sana tidak mampu dan tidak bisa berobat hanya pasrah terhadap penyakit yang dideritanya. Paling hanya berobat di Puskesmas, itu pun harus membayar,” terang Aspar.<br /><br />Dia pun berharap agar ada program pemerintah yang benar-benar menyetuh masyarakat miskindi rumah sakit pemerintah. Seperti zaman pemerintahan lalu adanya program Jamkesmas.<br /><br />“Jamkesmas itu benar-benar menolong orang yang tidak mampu dalam berobat, tetapi sayang Jamkesmas tidak ada lagi, diganti dengan BPJS yang hanya menyentuh masyarakat yang mampu membayar tiap bulan di Bank dengan cicilan,” ulasnya.<br /><br />Lanjutnya, “Orang miskin dilarang sakit, sepertinya ada benarnya juga,”. Sebab, papar Aspar, kondisi jaminan kesekatan saat ini memang melarang orang miskin untuk sakit, sebab tidak ada penolongnya.<br /><br />Di sisi lain, kata Aspar, orang sakit ini sangat dekat dengan kemiskian. Bila orang sehat , otomasti tidak ada pengeluarkan dana pengobatan. Bahkan, bisa bekerja secara maksimal untuk mendapatkan uang “Kesehatan adalah modal utama dalam kehidupan ini. Sebab sakit bisa menyebabkan kemiskianna dengan tidak bisa bekarja mencari nafkah dan banyak keluar duit untuk pengibatan,” pungkasnya.(KN)</p>