Masyarakat Kotabaru Di Perbatasan Tuntut Perbaikan Dermaga

oleh
oleh

Masyarakat Kabupaten Kotabaru di daerah perbatasan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur, menuntut pemerintah segera memperbaiki dermaga Pamukan Utara, karena kondisinya kini sudah sangat memprihatinkan. <p style="text-align: justify;">Anggota Komisi I DPRD Kotabaru, Suji Hendra, di Kotabaru, Senin mengatakan, dalam kunjungannya ke Desa Harapan Baru, Kecamatan Pamukan Utara, pihaknya menerima keluhan masyarakat terkait kondisi dermaga yang sudah sangat memprihatinkan.<br /><br />"Dermaga yang dibangun dengan konstruksi kayu ulin, itu sudah tidak layak lagi untuk dijadikan tempat bongkar muat penumpang dan barang," katanya.<br /><br />Sementara dermaga tersebut, lanjut dia, merupakan sarana paling vital, untuk menunjang perekonomian masyarakat di perbatasan, khususnya masyarakat Pamukan Utara dan sekitarnya.<br /><br />Masuknya barang sembilan bahan pokok dari pasar di Kotabaru, dan keluarnya hasil perkebunan masyarakat di Pamukan Utara dan sekitarnya masih didominasi menggunakan jalur laut, di mana bongkar muatnya dilakukan di dermaga tersebut.<br /><br />"Masyarakat menuntut pemerintah segera melakukan perbaikan dermaga dengan konstruksi beton, demi memperlancar arus barang dan penumpang," paparnya.<br /><br />Usulan lainnya adalah peningkatan jalan betonisasi dari kondisi saat ini yang masih pengerasan batu.<br /><br />Diketahui sarana jalan sepanjang 2 Km itu hampir sepertiganya sudah dibeton, oleh sebab itu untuk kenyamanan masyarakat, agar pemerintah melanjutkan pengecoran jalan yang tersisa.<br /><br />Masih dari hasil kunjungan kerja dewan, Ketua Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kotabaru itu membeberkan, pada bidang pertanian aspirasi warga menuntut perbaikan saluran irigasi bagi pengairan sawah masyarakat setempat.<br /><br />Tidak baiknya sirkulasi air dan saluran irigasi saat ini berakibat masuknya air payau jika air laut pasang, hal ini mengancam gagalnya panen warga karena sebagian besar tanaman akan mati jika terkena air laut.<br /><br />Merespon atas usulan tersebut Suji mengaku, meski belum seluruhnya dari poin yang diminta masyarakat sebelum kunjungan kerja dilaksanakan, pihaknya telah mengusulkan kepada Pemkab Kotabaru yang telah dimasukkan dalam Musrenban (musyawarah rencana pembangunan) tahun ini dan InsyaAlloh akan terealisasi tahun kerja 2015.<br /><br />Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Sugian Noor, mengatakan saat ini daerah yang dijangkau oleh kapal perintis terbatas, tidak semua daerah pelosok di Kotabaru di wilayah selatan bisa disinggahi oleh kapal perintis.<br /><br />"Sebagai gantinya, kita menyediakan kapal sejenis ke daerah-daerah pulau yang belum bisa disinggahi kapal perintis," ujarnya.<br /><br />Kapal yang direncanakan memiliki kapasitas lebih tinggi atau minimal sama dengan kapal perintis, untuk mengangkut penumpang atau barang dari pulau-pulau ke Kotabaru atau sebaliknya.<br /><br />"Kita usahakan kapal tersebut miliki 500 dead weight ton (DWT), agar lebih tahan terhadap gelombang dan bisa mengangkut penumpang dan barang yang lebih banyak," ujarnya.<br /><br />Bahkan, lanjut Sugian, kapal tersebut juga akan menjadi alternatif bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Sembilan, atau daerah lain yang sudah disinggahi oleh kapal perintis.<br /><br />Apabila kapal perintis itu dua kali sebulan menyinggahi satu pulau, maka kita akan mengisi waktu yang kosong untuk singgah di pulau-pulau tersebut.<br /><br />Kepala Dinas Perhubungan merencanakan rute pelayaran kapal tersebut, misalnya Kotabaru-Lontar-Pulau Kerumputan-Pulau Kerayaan-Pulau Maradapan (PP).<strong> (das/ant)</strong></p>