Masyarakat Sampit Keluhkan Antrean Panjang Di SPBU

oleh
oleh

Masyarakat Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengeluhkan antrean panjang kendaraan bermotor yang hendak mengisi bahan bakar minyak di stasiun pengisian bahan bakar umum. <p style="text-align: justify;"><br />"Sudah seminggu ini yang antrean premium kembali panjang. Kalau antrean solar itu sudah biasa karena terjadi bertahun-tahun tapi belum juga bisa diatasi aparat. Sekarang ini membeli premium subsidi pun harus antre lama," kata Wahyu, warga Sampit yang antre di SPBU Jalan Pelita Sampit, Senin.<br /><br />Pantauan di lapangan, antrean pengendara roda dua yang hendak mengisi premium di SPBU, memang terlihat lebih panjang dibanding sebelumnya. Bahkan antrean kendaraan sampai ke luar areal SPBU.<br /><br />Tidak hanya di SPBU di Jalan Pelita, antrean panjang kendaraan roda dua juga terlihat di SPBU Jalan MT Haryono, Jalan Tjilik Riwut dan Jalan Jenderal Sudirman. Masyarakat mengeluh karena kondisi ini sudah mengganggu aktivitas mereka.<br /><br />"Saya mengisi bensin (premium) di SPBU, sekitar setengah jam antre baru dapat giliran mengisi. Masyarakat sudah bosan dan terganggu dengan kondisi seperti ini. Antrean panjang pengisi solar, sudah jangan ditanya lagi karena sudah terjadi bertahun-tahun, nah sekarang masa mau mengisi premium juga harus antre panjang," kata Wahyu, warga lainnya.<br /><br />Melihat panjangnya antrean, tidak sedikit pengendara yang berbalik arah. Mereka batal mengisi premium di SPBU dan memilih membeli premium dari pedagang eceran, meski harus mengeluarkan uang lebih banyak karena harga premium eceran Rp8.000 per liter.<br /><br />"Saya tidak sempat antre karena banyak kerja. Apalagi kalau melihat antrean sudah sampai ke luar halaman SPBU, itu paling cepat setengah jam baru bisa dapat giliran, padahal kita ada urusan lain," kata Saibi, warga lainnya.<br /><br />Sementara itu, salah seorang petugas SPBU menginformasikan bahwa memang ada pengurangan pasokan BBM ke SPBU. Namun dia mengaku tidak mengetahui jumlahnya karena masalah itu urusan pimpinannya. (das/ant)<br /><br />Disdukcapil Barsel Tunggu Kiriman Blangko Fisik E-KTP  <br />Buntok, Kalteng, 29/9 (Antara) – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah masih menunggu kiriman blangko fisik untuk mencetak kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).<br /><br />"Kami masih belum bisa mencetak e-KTP di Disdukcapil Barsel karena masih menunggu kiriman blangko fisik dari pemerintah pusat," kata Kepala Disdukcapil Barsel, Drs Sukanto Djaban, di Buntok, Senin.<br /><br />Ia menyampaikan, selain blangko fisik, pihaknya juga menunggu chip yang akan dimasukkan ke dalam fisik e-KTP yang berfungsi untuk menyimpan data administrasi kependudukan warga.<br /><br />Oleh karena itu dia berharap kepada pemerintah pusat agar dapat mengirim blangko beserta chipnya tersebut agar Disdukcapil Barsel bisa mencetak e-KTP secara mandiri.<br /><br />Karena lanjut Sukanto Djaban, dari sisi teknis, peralatan maupun sumber daya manusia yang akan menjadi pengelola dan penanggung jawab pencetakannya sudah siap.<br /><br />Meskipun peralatan lengkap, namun lantaran blangko dan chipnya masih belum tersedia, maka kita tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.<br /><br />Padahal kata dia, masih banyak warga Barsel yang tersebar di enam kecamatan di wilayah Barsel ini sudah direkam datanya, namun hingga kini masih belum mendapatkan e-KTP.<br /><br />Selain itu dia juga menyampaikan, Disdukcapil Barsel dengan berbagai upaya akan terus meningkatkan pelayanan dalam pembuatan KTP elektronik, Kartu Keluarga (KK) maupun akta kelahiran pada tahun 2014 ini.<br /><br />"Hal tersebut dilakukan agar pelayanan dalam pembuatan KTP elektronik, KK maupun akta kelahiran dan lainnya dapat terlayani lebih maksimal lagi," demikian kata Sukanto Djaban.<strong> (das/ant)</strong></p>