Masyarakat Timur Kalbar Tunggu Aksi Nyata Gubernur Terpilih

×

Masyarakat Timur Kalbar Tunggu Aksi Nyata Gubernur Terpilih

Sebarkan artikel ini

Pelantikan gubernur Kalbar Cornelis, hasil pemilukada 2012 lalu diharapkan akan memberikan banyak perubahan positif bagi masyarakat yang tinggal di wilayah timur Kalbar. <p style="text-align: justify;">Apalagi Cornelis dan pasangannya Christiandy dilantik sebagai gubernur dan wakilnya sebagai kepala daerah Kalbar untuk yang kedua kalinya. <br /><br />“Masyarakat wilayah timur tentu sangat berharap pada periode kedua kepimpimpinan pak gubernur Cornelis ada aksi nyata baik pada sisi pembangunan maupun kebijakan yang belum terwujud pada periode sebelumnya,”ungkap akademis Universitas Kapuas Sintang Viktor Emanuel saat dihubungi via ponselnya Senin (14/01/2013)  .<br /><br />Salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus direalisasikan oleh Cornelis sebagai gubernur adalah pemekaran wilayah timur Kalbar menjadi provinsi Kapuas Raya (PKR). <br /><br />Mengingat pemekaran PKR telah diusulkan sejak 7 tahun lalu. ditambahkan Viktor, dimasa kepemimpinannya yang kedua ini, gubernur Cornelis juga harus  memfinalkan pembukaan ruas jalan ke kawasan perbatasan, khususnya di wilayah Sintang yang terletak di desa Jasa kecamatan Ketungau Hulu. Sehingga border Jasa juga bisa segera dibuka dan di fungsikan seperti border-border lain di wilayah Kalbar .<br /><br /> “Termasuk ruas jalan pedalaman  yang ada di Sintang juga yaitu jalan darat yang bisa menghubungkan antara kota Sintang dengan kecamatan Serawai dan Ambalau harus final. Karena selama ini boleh dikatakan masyarakat di wilayah selatan Sintang masih sangat minim merasakan pembangunan ,”tegasnya. <br /><br />Sebagai humas DAD Sintang kubu Mikael Abeng, Viktor juga meminta kepada gubernur yang dilantik untuk memimpin Kalbar hingga 2018 mendatang untuk memperhatikan masalah perlindungan hak-hak adat atas tanah masyarakat adat.<br />“Bentuknya tentu saja harus ada regulasi yang mengatur khusus masalah ini dan didalamnya termuat informasi tentang pemetaan kawasan-kawasan adat. Intinya kami masyarakat di wilayah timur Kalbar meminta bukti-bukti nyata dan bukan hanya sekedar janji saja,”tegasnya. <br /><br />Tidak hanya akademisi, Lay pria berdarah batak yang menjadi sopir angkot jurusan Sungai Durian Baning juga mengharapkan ada bukti nyata yang ditunjukan oleh gubernur Kalbar bagi masyarakat Sintang khususnya.<br /><br />“Saya pikir semua masyarakat tidak hanya di sintang ini berharap gubernur bisa menepati janjinya. Kalau buat saya saat ini yang terpenting adalah perbaikan jalan di sintang ini. Khususnya jalan ke Banin ini. Lihat saja bagaimana kondisinya saat ini,”ujarnya.<br /><br />Ruas jalan YC. Oevang Oeray yang menjadi poros utama menuju kabupaten Kapuas Hulu di wilayah Sintang saat ini memang mengalami kerusakan yang cukup parah. Hampir di setiap badan jalan, selalu ada lubang yang terbentuk dengan berbagai ukuran. <br /><br />Aksi tambal sulam jalan yang dilakukan tidak banyak memberikan perubahan. Karena tambal sulam itu hanya mampu bertahan dalam hitungan minggu saja. Setelah itu batu-batu untuk penambal akan berserakan dan lubang yang terbentuk akan lebih besar. “Yang penting jalan lah, kalau jalan bagus usaha masyarakat juga bisa lancar,”pungkasnya. <strong>(ast)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.