Mayoritas Pengurus Olahraga Dukung Penggabungan KOI-KONI

oleh
oleh

Mayoritas pengurus besar (PB) cabang olahraga mendukung penggabungan dua lembaga olahraga yaitu KOI dan KONI dan kebulatan tekad itu disampaikan langsung ke Menpora Roy Suryo di Kemenpora, Jakarta, Jumat. <p style="text-align: justify;">Jumlah PB yang menginginkan kedua lembaga itu bergabung berdasarkan data yang ada tercatat 50 PB. Bahkan masing-masing PB hampir semua dihadiri oleh ketua dan sekjen.<br /><br />PB yang mendukung penggabungan KOI-KONI diantaranya adalah ISSI (balap sepeda), Perkemi (kempo), Perpani (Panahan), Ikasi (anggar), Pertina (tinju), Forki (karate), Percasi (catur), PRSI (renang), Perbakin (menembak), PGI (golf), EFI (berkuda), IPSI (pencak silat) dan Vovinam.<br /><br />"Kami ingin kedua lembaga ini bersatu dengan satu orang pimpinan. Tidak seperti saat ini yang terpisah sehingga banyak kendala dan itu merugikan atlet," kata perwakilan PB, Kusumo, usai bertemu Menpora Roy Suryo.<br /><br />Menurut dia, salah satu dasar mengapa mayoritas PB yang ada di Indonesia mendukung penggabungan KOI dan KONI karena sejak berpisah banyak mendapatkan kendala mulai dari persiapan hingga pemberangkatan tim ke semua kejuaraan internasional.<br /><br />Selain itu, kata dia, kendala yang dihadapi selama ini adalah banyak PB yang kesulitan untuk pengadaan peralatan pelatnas maupun untuk pertandingan. Hal ini juga terjadi saat persiapan hingga pelaksanaan SEA Games 2013 Myanmar.<br /><br />"Tugas boleh dibagi, tapi harus satu komando agar atlet tidak bingung lagi. Harus ikut sana atau ikut sini," katanya menambahkan.<br /><br />KONI berdasarkan undang-undang mempunyai tugas menyiapkan atlet yang akan turun di kejuaraan internasional. Sedang KOI bertugas memberangkatkan atlet. Hanya saja selama ini sering terjadi penyalahgunaan kewenangan.<br /><br />"Kami berharap ini bisa secepatnya diselesaikan. Apalagi saat ini kita menghadapi banyak kejuaraan internasional," kata perwakilan pada PB Perkemi itu.<br /><br />Sementara itu, Menpora Roy Suryo mengatakan penggabungan dua lembaga olahraga Indonesia bisa dimaknai satu atap. Namun, secara fisik tidak akan satu ketua.<br /><br />"Tetap ada KONI dan KOI namun kewenangannya akan dipertegas termasuk melalui peraturan menteri," katanya, usai menemui perwakilan PB.<br /><br />Menurut dia, peraturan menteri yang akan mempertegas kewenangan kedua lembaga olahraga Indonesia akan dikeluarkan paling lambat awal Februari. Untuk draf, kemungkinan akan dikeluarkan akhir Januari ini.<br /><br />"Kementerian akan membagi tugas dan akan terus mengawal supaya tidak ada lagi tumpang tindih seperti yang terjadi saat ini," kata pria yang juga ahli telematika itu. <strong>(das/ant)</strong></p>