Meeting Room Forum Bisnis Investasi

oleh
oleh

SINTANG – Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med.Ph bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M.Si menghadiri forum bisnis investasi di meeting room Hotel My Home Sintang, Selasa (17/7/2018).

“melalui forum ini kita mau mengenalkan Sintang kepada masyarakat luar, kita berharap impactnya nanti bisa datangkan investor mau menanamkan modalnya di Sintang,” kata Jarot.

Dalam paparannya, dr. jarot menjelaskan profil Kabupaten Sintang. Kemudian beliau menyebutkan berbagai bidang potensi yang mungkin diminati untuk dilakukan di Sintang.

“Sintang itu safe dan pemerintah memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan publik dalam tatakelola pemerintahan kita,” ungkap dr. Jarot lagi.

“kalau ada pelaku usaha yang mau investasi di Sintang, pemerintah pasti bantu,”katanya lagi.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari berbagai institusi nasional.Bahkan turut hadir mensharingkan pengalaman di negaranya, duta besar Kamboja untuk Indonesia, H.E. Nor Nam Bora.

H.E. Nor Nam Bora menyampaikan bahwa negaranya telah cukup berhasil mencapai kondisi ekonomi yang cukup baik setelah sebelumnya sempat mendapatkan nilai negatif di mata internasional.

“selamat siang,” dengan terbata-bataH.E. Nor Nam Bora menyapa para peserta forum.

“Indonesia dan Kamboja memiliki banyak kesamaan, kami punya festival sungai saya harap tahun depan di Sintang bisa hadir lagi untuk menyaksikan hal itu di sini,” katanya lagi.

“ada beberapa hal bisa menjadi poin untuk kerjasama kita, bidang kerajinan tangan, pertanian dan pariwisata,” tambah H.E. Nor Nam Bora.

Kepala regional Sumatera dan Kalimantan Kadin Indonesia, Agus Suwondo memberikan sejumlah tips untuk Kabupaten Sintang untuk menangkap peluang investasi. Ia juga memberikan beberapa catatan sebagai perhatian daerah bila ingin meningkatkan investasi.

“ada beberapa factor penting bagi dunia usaha untuk berinvestasi di suatu daerah. Pungli, ketidakpastian dan lamanya perijinan, pembiaran spekulan pembebasan lahan serta regulasi yang masih tumpang tindih antara pusat dan daerah,” papar Agus.

“untuk mendapatkan investor, daerah perlu melakuakn penataan kawasan yang lahan yang jelas, focus pada pengembangan kawasan terpadu dan menyiapkan masyarakat untuk menyambut investasi yang akan masuk,” tambahnya.

Deputi Asisten Investasi Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, Mugianto menjelaskan tentang pentingnya komunikasi yang lebih intens dengan dunia usaha.Selain itu, pemerintah diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan konsultan asing. Hal ini untuk memudahkan proses pengurusan investasi asing.

“pemerintah daerah harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya,” kata Mugi. “pemerintah harus siap memfasilitasi proses investasi dalam sisi regulasi,” tambahnya.

Direktur conservation strategy fund (CSF) untuk Indonesia, Mubariq Ahmad menjelaskan tentang dua hal penting dalam menjalankan kabupaten yang lestari. ia juga memaparkan tentang langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mewujudkan kabupaten yang lestari.

“kestabilan aspek-aspek hidup di Kabupaten Sintang juga akan mempengaruhi kehidupan secara jangka panjang,” kata Mubariq.

“kita perlu mendukung project-project percontohan yang bersifat best parctice, lalu kita juga harus memasukkan secara sistematis konsep kabuapten lestari kedalam tata kelola pemerintahan daerah serta melakukan investasi terprogram,” tambahnya

Kepala BKSDA Kalimantan Barat, Sadtata N.A memaparkan berbagaipotensi yang dimiliki oleh Bukit Kelam. Potensi wisata alam tersebut telah diakui dengan ikutnya Kawasan Bukit Kelam dalam nominasi sebuah ajang tingkat nasional.

“kita mau masyarakat menjadi operator di taman wisata Bukit Kelam,” kata Tata.

“keberadaan taman wisata akan memberi multiple efek untuk lingkungan masyarakat sekitarnya,” terangnya.

“kita memiliki konsep untuk membagi kawasan blok pemanfaatan menjadi ruang public dan ruang usaha,” ungkapnya lagi.

Peserta kegiatan berasal dari berbagai perusahaan swasta yang ada dan yang tertarik untuk berinvestasi di Sintang, serta sejumlah tokoh masyarakat Sintang. Kegiatan ini merupakan acara puncak Festival Investasi Bukit Kelam tahun 2018.

Tampak hadir sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang. (HUM)