Mendag Bahagia Bisa "Mencicipi" Suasana Singkawang

oleh
oleh

Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengaku bahagia karena akhirnya bisa "mencicipi" suasana Singkawang. <p style="text-align: justify;">"Saya sudah berkali-kali gagal ke Singkawang, sekarang akhirnya Singkawang yang `datang` ke Jakarta. Saya bahagia bisa mencicipi suasana Singkawang di sini," katanya saat membuka pameran foto "Memoar Orang-Orang Singkawang" di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu malam (22/01/2011). <br /><br />Pada acara pembukaan pameran yang dihadiri sejumlah pejabat dari Kota Jakarta, Kota Singkawang, dan Provinsi Kalimantan Barat serta Direktur Utama LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf itu, Mari antara lain menyaksikan pertunjukan Tari Tidayu oleh anak-anak muda Singkawang. <br /><br />Tari Tidayu yang memadukan gerak tari bergaya Tionghoa, Dayak dan Melayu, merupakan cermin keragaman budaya orang-orang di Singkawang. <br /><br />"Ini tarian yang luar biasa. Tidayu merupakan cerminan kehidupan multibudaya, toleransi terhadap budaya yang berbeda. Benar sekali kalau tadi disebutkan bahwa budaya menyatukan kita," kata putri ekonom kenamaan Indonesia, J. Panglaykim itu. <br /><br />Selain pertunjukkan Tari Tidayu, sebanyak 70 orang "Tatung" dari Singkawang juga diboyong ke Jakarta untuk menunjukkan kekuatan mereka dengan jarum-jarum besi besar dan panjang yang ditusukkan sampai menembus muka. <br /><br />Mari juga mengaku sangat senang bisa menghadiri acara yang khusus diadakan untuk menyambut Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh tersebut. <br /><br />"Ini menjelang Imlek dan Cap Go Meh, senang bisa berada dalam acara seperti ini. Karena beberapa waktu lalu bahkan menggunakan bahasa Tionghoa saja dilarang dan merayakan Imlek harus sembunyi-sembunyi," katanya. <br /><br /><strong>Lampion merah </strong><br /><br />Tidak hanya itu, sebagai orang Betawi yang tinggal di Jakarta Selatan dan waktu kecil sering main ke Pasar Baru, dia juga senang bisa kembali ke Pasar Baru dan duduk-duduk menikmati malam di bawah pohon dan puluhan lampion berwarna merah menghiasi jalan. <br /><br />"Kalau tadi ada yang kasih dua jempol, saya kasih angka sepuluh untuk acara ini. Ini pesta masyarakat, kapan lagi bisa menikmati Jakarta pada malam yang indah di bawah pohon dan lampion merah," katanya. <br /><br />Ibu dari dua putra yang sejak tahun 2004 didaulat menjadi Menteri Perdagangan itu juga mengapresiasi penyelenggaraan pameran foto tentang orang-orang Singkawang. <br /><br />"Ini merupakan bagian dari industri kreatif yang perlu terus didukung perkembangannya," kata Mari yang menyempatkan diri melihat karya fotografi yang dipamerkan. <br /&gt;<br />Foto-foto yang dipamerkan antara lain karya John Suryaatmaja, Sjaiful Boen, Julian Sihombing, Yori Antar, dan Immanuel Antonius. <br /><br />John dan Sjaiful banyak mengambil potret orang-orang Singkawang yang kembali ke Tiongkok. <br /><br />Foto John antara lain meliputi rumah orang-orang di Lu Feng, Guangdong, China, dan orang-orang Singkawang yang beberapa puluh tahun lalu pulang ke Tiongkok. <br /><br />Dia juga memotret selimut merah setrip hitam yang wajib dibawa orang Singkawang yang pulang ke Tiongkok pada tahun 1950-an. <br /><br />Sementara Julian Sihombing, Yori Antar, dan Immanuel Antonius antara lain memotret kehidupan orang-orang keturunan Tinghoa di Singkawang serta ritual adat dan keagamaan mereka.  <strong>(phs/Ant)</strong></p>