Mendorong Pengelolaan Sawit Swadaya Berkelanjutan di Sintang

oleh
oleh

Kabupaten Sintang merupakan kabupaten yang terletak di wilayah timur Provinsi Kalimantan Barat dengan perputaran ekonomi utama digulirkan oleh sektor pertanian. <p style="text-align: justify;">Pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan pembangunan telah menempatkan pertanian dalam urutan yang paling strategis karena pertanian dianggap mampu untuk menopang perekonomian masyarakat di Kabupaten Sintang. <br /><br />Hal ini didukung oleh potensi SDA untuk pengembangan pertanian yang mendorong pertumbuhan kegiatan agribisnis lainnya.<br /><br />Kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan yang berkembang pesat di Kabupaten Sintang, komoditi ini dalam waktu yang singkat dapat menyusul dominasi sektor perkebunan karet.<br /><br />Hal ini dapat dilihat dari hasil survei oleh Fasilitator Daerah (Fasda) Sawit Lestari yang dilakukan pada 7 kecamatan di Kabupaten Sintang di akhir tahun 2014, tercata ttotal luasan 2.195,44 hektar dimiliki oleh 449 petani sawit swadaya. Namun disadari upaya masyarakat untuk membangun kebun sawit swadaya ini belum di imbangi dengan pengetahuan budidaya yang baik dari petani maupun kesiapan pendampingan dari pemerintah.<br /><br />“Kurangnya pengetahuan dan pendampingan ini berakibat pada kurangnya produktivitas kebun. Di sisi lain, kepastian usaha dalam konteks pemasaran juga akan menjadi kendala nantinya. Pemasaran Tandan Buah Segar (TBS) ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dilakukan dengan cara menumpang dengan TBS plasma. Dengan Tanaman Menghasilkan (TM) yang muda tersebut rendemen menjadi kecil dan harganya juga berkurang. Hal ini mengakibatkan ada pihak yang dirugikan, dalam hal ini baik pihak PKS maupun petani yang ditumpangi TBSnya tersebut,” papar KetuaFasdaSawit Lestari, Subarjo.<br /><br />“Pembangunan perkebunan kelapa sawit yang tidak berkelanjutan akan berdampak buruk pada lingkungan. Oleh karena itu,intervensi pemerintah pada proses pembangunan awal dan proses budidaya sangat penting,untuk memastikan perkebunan kelapasawit swadaya yang dibangun di area yang sesuai dengan tataruang kabupaten dan memastikan produktivitas kebunnya tinggi dan tentunya tetap berwawasan lingkungan” kata Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Sintang, yang disampaikan oleh Kepala Bidang SDM dan Kelembagaan , Joko Sri Sadono, saat membuka kegiatan Training of Traine rPengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit yang Baik, Selasa (10/5). <br /><br />Ditambahkan pula oleh Veronika bahwa Petugas Penyuluh Lapangan(PPL) merupakan petugas yang strategis dalam membantu petani kelapa sawit swadaya mengingat keberadaan dan intensitas pertemuan dengan petani yang tinggi, sehingga melalui pelatihan untuk pelatih ini diharapkan peserta dapat membantu petani dalam membangun kebunnya.<br /><br />Manajer Program Kalbar WWF-Indonesia, Albertus Tjiu mengatakan perlu juga dilakukan upaya pendampingan dan peningkatan kapasitas petani sawit swadaya oleh stakeholder kunci – termasuk pemerintah – seperti para penyuluh, pengurus organisasi petani kelapa sawit, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan lainnya dari Kabupaten Sintang.<br /><br />“Pendampingan yang dilakukan bertujuan untuk menjembatani kepentingan para petani, khususnya petani swadaya, dengan lembaga-lembaga terkait, juga sebagai upaya untuk mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengatur tata kelola yang terkait dengan perkebunan kelapasawit swadaya,” kata Albertus.<br /><br />Pelatihan yang digelar selama tiga hari ini, diselenggarakan oleh WWF-Indonesia berkerjasama dengan Fasda Sawit Lestari Kabupaten Sintang. Pelatihan diikuti oleh 14 orang PPL Kabupaten Sintang yang mewakili 14 kecamatan di Kabupaten Sintang dan 1 orang PPL anggota Fasda Sawit Lestari.<br /><br />“Setelah diberikan pelatihan, harapannya para peserta terlatih ke depannya dapat mentransformasikan ilmu yang diperoleh kepada petani yang lain dan kemudian petani kelapa sawit swadaya bisa mengelola kebun sesuai dengan prinsip-prinsip Good Agricultutre Practices melalui pendampingan dari PPL,” kata FieldOfficer Sintang-Melawi, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat, M. Munawir.<br /><br />Keberadaan petani kelapa sawit swadaya telah memberikan gambaran kepada petani plasma maupun anggota masyarakat lainnya untuk ikut mengembangkan perkebunan kelapa sawit secara swadaya dan berkelanjutan sebagai salah satu potensi usaha ekonomi kerakyatan yang mengarah pada kemampuan produksi dan pemasaran di Kabupaten Sintang.(Rilis)</p>