Menembus Daerah Terisolir Di Perbatasan

oleh
oleh

Sejumlah desa yang hingga saat ini tidak memiliki akses jalan di wilayah perbatasan akan dibuatkan jalan poros. <p style="text-align: justify;">Akses-akses jalan poros tersebut di kemas dalam 9 paket pekerjaan yang didanai APBN tahun 2014. <br /><br />“Tahun ini ada 9 paket  pekerjaan infrastruktur untuk wilayah perbatasan. Dua paket merupakan luncuran sisa tender tahun lalu. Jumlah total dana untuk 9 paket pekerjaan tersebut sekitar Rp 15 milyar,”ungkap Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Sintang Kartiyus saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (10/6/2014). <br /><br />Lebih lanjut menurut mantan Kepala Dukcapil ini merincikan sejumlah paket pekerjaan infrastruktur yang akan dibangun di wilayah perbatasan. <br /><br />Pertama ada pemeliharaan dan perbaikan ruas jalan dari Sungai Areh – simpang Kedangran yang saat ini kondisinya memang sangat parah. Kerusakan di ruas jalan inilah menurutnya yang menyebabkan kendaraan dari Sintang yang hendak menuju ke wilayah Ketungau Hulu dan sekitarnya harus berputar dan melalui Balai Karangan  ( Kabupaten Sanggau).<br /><br /> “Ruas jalan ini juga masih non status, maka di situlah BPP bisa masuk. Panjangnya sekitar 18 KM,”ujarnya.<br /><br />Selanjutnya ruas jalan yang baru akan di buka adalah dari Tanjung Sari menuju Kedembak Meraya. <br /><br />Pembukaan ruas jalan ini akan melintasi hutan, kemudian ruas jalan baru Sejawak – Sepadit, yang juga akan menembus hutan rimba. <br /><br />Selanjutnya paket infrastruktur yang lebih besar adalah pembangunan jembatan besi Sungai Arak di Ketungau Tengah. Selanjutnya pekerjaan pemeliharaan simpang Nanga Beluh ke Empura yang juga mengalami rusak parah. Karena ruas jalan yang ada saat ini adalah ruas jalan yang dibangun oleh perusahaan sekitar tahun 1990an lalu.  <br /><br />Jalan baru juga akan dibuka di wilayah Margahayu atau yang lebih dikenal dengan nama daerah Pelajar ke Dusun Tabau Desa Swadaya Ketungau Tengah. <strong>(ek/das)</strong></p>