Potensi kasus HIV/AIDS yang terjadi di Melawi cukup tinggi. Hingga tahun 2016 ini Dinas Kesehatan Melawi mencatat sudah ada 35 orang penderita HIV/AIDS. Orang-orang yang teriinveksi tersebut dalam pengawasan pengobatannya. <p style="text-align: justify;">“Kita minta kepada seluruh masyarakat Melawi agar mewaspadai penyebaran HIV/ Aids, jangan sampai kita menjadi korban. Sampai sekarang belum ada ditemukan obat penyembuhnya secara total,” kata Kepala Dinkes Melawi, dr Ahmad Jawahir ditemui, beberap hari lalu.<br /><br />kasus HIV/AIDS merupakan penyakit seperti fenomena gunung es. Jumlah kasus yang dilaporkan dari tahun ke tahun terus meningkat, membuat kita wajib untuk mewaspadainya, <br /><br />“Untuk mencegah HIV/AIDS ini, membutuhkan kerja sama dari semua pihak dalam,” ungkapnya.<br /><br />Ia menuturkan kendala yang paling berat ketika ditemukan orang dengan HIV /AIDS yang mengalami masalah ekonomi. Disini diperlukan peran pemerintah dan semua stakeholder terkait untuk mengoptimalkan pencegahan dan penularan HIV/AIDS.<br /><br />“Sebagian besar yang menderita adalah pasangan suami istri. Bahkan sudah ada yang menular hingga ke anaknya. Untuk memastikan kesehatan diri kita dan keluarga, tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan. Supaya cepat diberikan pertolongan secara medis,” terangnya.<br /><br />Sosialisasi secara intensif terkait bahaya HIV/AIDS perlu terus dilakukan hingga keseluruh lapisan masyarakat dalam upaya menekan populasi HIV/AIDS di Melawi. <br /><br />“Persoalan ini sudah menjadi masalah serius dan perlu dibentengi selain dari ancaman Narkoba,” pungkasnya. (KN)</p>
