Menkominfo Resmikan BTS di Entikong

oleh
oleh

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Selasa, meresmikan "Base Transceiver Station" atau menara pemancar jaringan seluler di Desa Pala Pasang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. <p style="text-align: justify;">"Sekarang semua perbatasan RI-Malaysia sudah menggunakan komunikasi, tidak ada lagi yang namanya daerah terpencil dan terluar yang tidak ada akses komunikasinya," kata Menkominfo Rudiantara saat meresmikan BTS, di Entikong, Kabupaten Sanggau.<br /><br />Ia menjelaskan, pemerintah pusat saat ini tengah menggalakkan pembangunan di perbatasan, mulai dari peningkatan infrastruktur jalan, telekomunikasi. Untuk itu Kementerian Kominfo membangun BTS di daerah perbatasan guna mempermudah komunikasi masyarakat di perbatasan.<br /><br />"Untuk kawasan yang belum memiliki listrik, maka BTS tersebut menggunakan pembangkit listrik dari tenaga surya," ujarnya.<br /><br />Menurut dia, saat dilakukan uji coba komunikasi dengan Papua hasilnya cukup jernih dan tidak ada kendala, sekarang warga di pedalaman perbatasan sudah bisa telepon dan sms," katanya.<br /><br />Sementara itu, Camat Entikong, Suparman mengatakan, selama ini masyarakat sebelum dibangunnya BTS oleh Kementerian Kominfo, untuk menyampaikan melakukan komunikasi dengan pihak luar sangat kesulitan.<br /><br />"Masyarakat biasanya harus menyampaikan pesan kepada pihak keluarga di luar harus menggunakan jasa bagi masyarakat yang bepergian ke luar yang menggunakan kapal motor air, sehingga butuh waktu lama baru bisa sampai," ujarnya.<br /><br />Camat Entikong menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pemerintah yang telah membangun BTS tersebut sehingga kini masyarakat sudah bisa berkomunikasi dengan masyarakat lainnya dengan cepat dan murah.<br /><br />Hal senada juga diakui oleh Kades Pala Pasang, Antonius Angeu. "Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membangun BTS tersebut, sehingga kami kini akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan masyarakat atau keluarga di luar.<br /><br />"Dulu kalau mau berkomunikasi paling tidak harus berjalan kami sejauh tiga kilometer untuk mencari sinyal telepon seluler dari Indonesia, karena di kawasan Desa Pala Pasang lebih dominan sinyal Malaysia," katanya.(*)<br /><br />Sumber: http://www.antaranews.com</p>