Menteri Pertanian Suswono mengatakan, saat ini kondisi pertanian masih terpusat pada kegiatan hulu dengan nilai tambah yang relatif rendah. <p style="text-align: justify;">"Tantangan ke depan yang harus dihadapi, meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian melalui industrialisasi pertanian terutama di pedesaan," kata Menteri Suswono di Palangka Raya, Kamis.<br /><br />Menurut dia, untuk itu pengembangan agroindustri berbasis kemitraan petani perlu diangkat dan dilakukan guna menciptakan perilaku pertanian produktor yang beretos kerja industri dan pertanian berbudidaya industri.<br /><br />Baik kemitraaan dalam satu kelompok usaha maupun antar kelompok dalam ranting usaha agrobisnis sehingga saling menguatkan dan mendukung untuk kesinambungan dan menumbuhkan usaha pertanian.<br /><br />Dijelaskannya, kegiatan agroindustri mempunyai dalam kontribusi penting dalam proses industrialisasi terutama di wilayah pendesaan.<br /><br />Pengembangan agroindutri tidak saja ditujukan dalam rangka peningkatan jumlah pangan dan jenis produk pangan di pasar tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus meningkatkan ekonomi daerah.<br /><br />Momentum Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-32 tahun ini dikemukakannya, untuk memperkuat kerjasama dan membangun koordinasi fungsional yang efektif dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan nasional.<br /><br />Selain itu perlu memotivasi stakeholder sektor pangan dan pertanian untuk berpartisipasi lebih aktif secara berkelanjutan untuk mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketahananan pangan nasional.<br /><br />"Diharapkan dengan peringatan ini masyarakat luas mengetahui peran serta pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,"ucapnya.<br /><br />Serta dapat mengingatkan kembali bahwa keterwujudan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan bagi keberlanjutan peradaban manusia. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
