Menteri PU Keluhkan Pinjaman Asing Untuk Infrastruktur

oleh
oleh

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengeluhkan lambannya realisasi infrastruktur yang berasal dari pinjaman asing. <p style="text-align: justify;">"Jembatan Tayan misalnya, tanda tangan kontrak sudah sejak November tahun lalu, tapi baru sekarang direalisasikan. Masyarakat harus menunggu 11 bulan, padahal kita tahu jembatan tersebut sangat penting," kata Djoko Kirmanto saat pemancangan tiang pertama Jembatan Tayan di Tayan, Sanggau, Kalbar, Rabu.<br /><br />Ia pun terpaksa berkali-kali menjanjikan Gubernur Kalbar Cornelis realisasi Jembatan Tayan sejak tanda tangan tersebut dilakukan.<br /><br />"Saya bilang, bulan depan, bulan depan. Waktu itu Januari rencananya," ujar dia.<br /><br />Namun, kata Djoko Kirmanto, ada aturan-aturan yang harus dipenuhi terlebih dahulu.<br /><br />"Karena proses administrasi, masyarakat akhirnya harus bersabar dan menunggu," katanya.<br /><br />Ia berharap, ke depan pembiayaan infrastruktur bersumber dari APBN murni.<br /><br />"Kalau bisa pakai dana sendiri, kenapa harus minjam," katanya menegaskan.<br /><br />Ia mengakui, Jembatan Tayan sangat penting dalam bagian pembangunan di Kalbar dan Kalimantan umumnya.<br /><br />Pemancangan tiang pertama menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan jembatan tersebut.<br /><br />"Jangan sampai molor dari jadwal penyelesaian, dua tahun," katanya menegaskan.<br /><br />Selain itu, kata Djoko Kirmanto, jembatan bagian dari masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor Kalimantan yang menghubungkan Pontianak dengan Palangka Raya, Banjarmasin dan Balikpapan, Samarinda.<br /><br />Sedangkan Kota Pontianak sebagai pusat regional untuk kegiatan wilayah, pemerintahan, politik, ekonomi maupun jasa. <strong>(phs/Ant)</strong></p>