Ketua Kaukus Lingkingan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalimantan Selatan Zulfa Asma Vikra mengusulkan, kawasan Pegunungan Meratus yang membujur dari barat laut ke tenggara di provinsi tersebut untuk menjadi taman nasional. <p style="text-align: justify;"><br />Usulan wakil rakyat dari Partai Demokrat bergelar sarjana hukum dan magister hukum itu saat deklarasi Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Senin.<br /><br />Pada deklarasi yang juga hadir Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI itu, dia menjelaskan, usulannya tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan hidup.<br /><br />Karena, menurut politisi muda Partai Demokrat itu, dengan menjadi taman nasional, maka kawasan Meratus bisa terjaga dari kerusakan, yang pada gilirannya dapat tercegah dari bencana banjir.<br /><br />Wakil rakyat Kalsel yang masih membujang tersebut juga meminta pengakuan atau perlindungan terhadap hak adat yang sudah sejak lama – turun temurun tinggal di kawasan Meratus.<br /><br />Selain itu, pembinaan terhadap masyarakat adat, agar kehidupan mereka bisa maju dengan tetap peduli kelestarian lingkungan, demikian Zulfa.<br /><br />Sementara itu Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menanggapi positif atas terbentuknya Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD provinsi setempat.<br /><br />Pembentukan kaukus tersebut, menurut Gubernur Kalsel dalam sambutannya yang dibacakatan Asisten II Setdaprov setempat Mariatul Asiah, sebuah bentuk komitmen terhadap lingkungan.<br /><br />"Kita memang harus menjaga kelestarian lingkungan hidup dan hutan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak pada kepunahan habitat fauna dan flora," demikian Sahbirin.<br /><br />Deklarasi Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD tersebut juga diisi dialog interaktif dengan topik "Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Kalsel".<br /><br />Bersmaan deklarasi Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalsel juga deklarasi Komunitas Journalis Pedulu Bekantan yang diketuai Nanik Hayati dari CCN Indonesia. (das/ant)</p>