Meski Diatas Roda Tetap Mampu Berkarya

oleh
oleh

Keterbatasan fisik tidak dapat membatasi kreatifitas Herlin Susilowati dalam berkarya. Meski diatas kursi roda warga jalan Imam Bonjol Kota Madiun ini mampu membuat wayang baik dengan ukuran mini 10 cm maupun yang berukuran besar hingga mencapai 3 meter. <p style="text-align: justify;">Di sanggar wayangnya yang sederhana Herlin menuturkan bahan yang digunakan memanfaatkan limbah kertas yang di potong-potong dan diwarnai sehingga akan memiliki nilai jual lebih. Selain harga yang murah, bahan kertas juga mudah didapat. Dalam satu hari ia mampu menghasilkan 25 biji wayang mini berbagai karakter.<br /><br />“Untuk memanfaatkan limbah kertas, saya membuat miniatur wayang, juga limbah-limbah kardus susu, kardus rokok. Dibuat wayang mini ukuran 10 cm ada, 15 cm ada,” kata Herlin (12/2/2014).<br /><br />Sementara itu seorang pelajar Anisa Arum di SMA Negeri 1 Babadan Ponorogo yang berkujung di Sanggar tersebut menuturkan selain menjalankan tugas sekolah, ia bersama lima kawannya juga sedang belajar membuat wayang di sanggar itu.<br /><br />“Ponorogo kan identitasnya budaya Reog, terus mencari sesutu yang baru yang belum ada di Ponorogo, dan di Madiun ada sanggar wayang dan bisa mencari cara pembuatannya itu. Terus pengen mencoba di rumah cara pembuatannya,” kata Anisa (12/2/2014).<br /><br />Pemasaran wayang mini sudah merambah ke berbagai kota bahkan keluar pulau diantaranya Madura, Jakarta, Kudus, Jambi serta Bali. Wayang kulit  karya Herlin juga dijadikan cedera mata pertukaran pelajar dari sejumlah negara antara lain Amerika, Amsterdam, Cina dan Korea. <em><strong>(IM/AKS/DAS/RRI)</strong></em></p>