Minat baca masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat berada di urutan terendah dibanding provinsi lain di Pulau Kalimantan, kata Kepala Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi Wilayah Kalbar, Alexius Kutchai Apin. <p style="text-align: justify;">"Akibatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar tahun 2010 sebesar 68,79 atau berada di urut 28 dari 33 provinsi di Indonesia," kata Kutchai Apin di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia menjelaskan dengan tingkat minat baca yang cukup rendah tersebut bisa berdampak semakin turunnya sumber daya manusia sehingga akan sulit untuk mampu bersaing dengan masyarakat dari Negara lain yang ada di dunia ini.<br /><br />"Bahkan harus diakui, dibandingkan dengan masyarakat tetangga Malaysia pun, masyarakat Kalbar masih jauh tertinggal. Padahal persaingan di era globalisasi sudah di depan mata," ujarnya.<br /><br />Ia menambahkan, jika masyarakat Kalbar ingin bersaing dalam era globalisasi sangat dibutuhkan masyarakat yang memiliki ide-ide, kreatif, masyarakat yang cerdas, dan mampu mencari peluang.<br /><br />"Kemampuan-kemampuan tersebut hanya bisa diperoleh dan dimiliki oleh masyarakat yang gemar membaca," ungkapnya.<br /><br />Menurut dia, Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi Wilayah Kalbar terus berupaya memacu minat masyarakat untuk membaca buku salah satunya dengan memberikan bantuan sebanyak 1.000 buku bacaan pada 75 desa yang ada di provinsi itu.<br /><br />Bantuan program buku bacaan itu dibagikan pada desa yang sebelumnya dikelompokkan dalam empat kelompok kabupaten, yaitu kelompok untuk kabupaten perbatasan, terdiri Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu masing-masing dibantu seribu buku bacaan.<br /><br />Kemudian kelompok kabupaten pedalaman, yakni Kabupaten Melawi, Sekadau dan Landak, kelompok kabupaten pesisir, yakni Kabupaten Pontianak, Ketapang dan Kayong Utara, terakhir kelompok kabupaten Urban, yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kota Singkawang.<br /><br />Data Perpustakaan Kearsipan, dan Dokumentasi Wilayah Kalbar, mencatat sekitar 1.060 desa dari 1.200 desa di Kalbar belum memiliki perpustakaan sehingga minat baca anak di provinsi itu masih rendah.<br /><br />Data Kearsipan, dan Dokumentasi Perpustakaan Wilayah Kalbar, tahun 2009 baru memiliki 15 perpustakaan desa, tahun 2010 meningkat menjadi 15 perpustakaan dan 2011 menjadi 75 perpustakaan desa. Masing-masing perpustakaan dibekali 1.000 eksemplar buku dengan 500 judul dan dua rak. <strong>(phs/Ant)</strong></p>