Minat Hapalan Al Quran di Melawi Meningkat

oleh
oleh

Akhir-akhir ini minat menghafal Al Quran semakin meningkat di kalangan generasi muda di Kabupaten Melawi. Bermunculannya Hafiz dan Hafizah ini tidak terlepas dari tumbuhnya sekolah-sekolah islam terpadu maupun pesantren-pesantren penceyak para Hafiz Quran yang tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Melawi. <p style="text-align: justify;">Pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Quran, Ustadz Joko Supeno Mukti mengatakan meningkatnya minat menghafal Al Quran di Melawi ini terlihat dari banyaknya jumlah peserta  cabang Tahfiz pada pelaksanaan Festival Anak Saoleh Indonesia (FASI) yang digelar oleh BKPRMI belum lama ini. <br /><br />“Pesertanya meningkat lebih dari 300 persen jika dibandingkan tahun lalu. Sekarang banyak anak-anak yang ikut dalam kompetisi hafalan Al Quran. Keberadaan pesantren yang memang khusus mencetak hafiz ini bisa jadi ikut memotivasi,” ungkapkapnya beberapa hari lalu.<br /><br />Menurut Joko, selain menjadi ibadah dan memberikan syafaat, penghafal Al Quran juga mendapat nilai lebih saat akan melanjutkan pendidikan. Pemerintah juga sedang gencar mendorong munculnya generasi penghafal Al Quran. Ada beberapa universitas yang memberikan beasiswa kuliah gratis bagi mereka yang hafal 30 juz. Bahkan mereka bebas memilih jurusan kuliahnya.<br /><br />“Kami juga dapat tawaran dari Kemenag Pusat, jadi mereka yang sudah menghafal 10 juz dapat beasiswa. Maka kami ada gelar tes dan dari Kemenag langsung yang menguji siswa kami,”  ujarnya.<br /><br />Ustadz yang merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM ini menyampaikan pesantren Bustanul Quran yang dia  asuh tersebut memang khusus pesantren yang mencetak Hafiz Quran. Karena itu, siswa yang mondok dipesantren tersebut  diwajibkan menghafal Al Quran, minimal juz 30. <br /><br />“Saat ini masih fokus menghafal. Kedepannya nanti ada kompleks kitab kuning, dan komplek bahasa. Sekarang kita kuatkan dulu Tahfiznya,”  tuturnya.<br /><br />Joko yang juga sebagai Ketua MUI Melawi ini mengatakan  keberadaan para Hafiz Quran, khususnya yang mondok di pesantren juga memudahkan Kabupaten Melawi untuk mencari bibit-bibit Hafiz Quran yang akan ikut dalam MTQ.  <br /><br />“Saat ini, untuk iven seperti MTQ tingkat provinsi sudah banyak anak-anak asal Melawi yang mampu masuk dalam nominasi juara. Dari sisi kualitas Insya Allah tidak kalah dengan daerah lain,” ujarnya.<br /><br />Dikatakan Joko, tingkat hafalan anak-anak sudah sangat lumayan, bahkan ada yang telah mencapai 22 juz. Untuk tahun depan, dia akan mengupayakan sudah ada santri yang mampu menghafal 30 juz. Mereka ini rata-rata masih duduk di bangku madrasah aliyah. <br /><br />Joko mengatakan, minat menghafal Al Quran ini memang lebih banyak pada anak-anak, khususnya bagi anak-anak yang masih duduk dibangku SMP sederajat. Mereka ini sudah bisa dibina. Kalau tingkat SD kadang masih rewel saat mondok.  <br /><br />“Karena itu kami membuka sekolah mulai dari SMP dulu, setelah itu baru SMA, nah kedepan setelah tim pengajarnya siap baru buka SD,” ujarnya. <br /><br />Menghafal Al Quran kata Joko, memang butuh tenaga dan pikiran. Anak-anak ini harus terus diberikan motivasi dan istiqomah sehingga konsisten dalam menghafal. Saat ini juga tidak hanya mereka yang mondok di pesantren yang mulai ikut menghafal, tapi juga siswa SD yang bersekolah di sekolah umum atau yayasan. <br /><br />“Kami juga menghimbau agar orang tua lebih sabar dan percaya pada pesantren agar anak bisa sukses dan ilmunya juga barokah,” pungkasnya. (KN)</p>