Pemilik pangkalan minyak tanah Hendra yang berada di kecamatan Sepauk meminta maaf kepada pihak agen Sepauk Indah, terkait dengan pernyataannya di sejumlah media yang mempertanyakan tentang pengurangan 17 tangki minyak tanah yang menjadi jatah sejumlah pangkalan di kecamatan tersebut. <p>“Kami sudah bertemu dengan pemilik agen PT.Sepauk Indah guna meminta maaf atas pernyataan yang pernah saya sampaikan kepada rekan-rekan media beberapa hari lalu terkait dengan jatah minyak tanah. Setelah kami berbicara , rupanya persoalanya hanya di komunikasi saja. artinnya memang telah terjadi miss communication antara kami dengan pihak agen,”jelas Hendra saat menggear pers conference di café Dinsa Jln.Pattimura pada beberapa hari yang lalu.<br /> <br />Lebih lanjut Hendra mengatakan bahwa dirinya sebagai mitra PT.Sepauk Indah yang kini dimiliki oleh Jawawi telah memahami bahwa setelah berganti kepemilikan maka terjadi perubahan kebijakan pula. Apalagi batas kontrak kerjasama antara pihaknya sebagai pangkalan dengan PT. Sepauk Indah dimasa kepemilikan Alex telah berakhir pada Juni ini. Sehingga harus dibuat kontrak baru antara dirinya sebagai pemilik pangkalan dengan pemilik agen. <br />“Untuk selanjutnya, saya pikir akan tetap seperti sedia kala. Hanya saja memang untuk ikatan kontrak harus kami susun bersama lagi. Bagi kami yang terpenting adalah, masyarakat yang selama ini kami layani untuk kebutuhan minyak tanahnya tetap bisa dapat,”tegasnya.<br />Secara terpisah, pengelola PT. Sepauk Indah, Syarif Ayub Alkadrie saat ditemui membenarkan bahwa Hendra selaku pemilik pangkalan minyak tanah yang menjadi mitra perusahaan tempatnya bekerja telah menemui dirinya dan pemilik perusahaan untuk meminta maaf. <br />“Benar, yang bersangkutan (Hendra-red) telah datang kepada kami dan meminta maaf tentang pernyataanya di sejumlah media. Kami pun sudah memaafkanya dan memang ada miss communication dan membuat kami dan pihak pangkalan belum satu persepsi,”jelasnya.</p> <p style="text-align: justify;"><br />Hanya saja menurutnya pemilik perusahaan yaitu Jawawi memberikan pesan kepadanya agar kejadian ini bisa menjadi perhatian bagi pangkalan-pangkalan minyak tanah lainnya yang menjadi mitranya. <br /><br />“Kami mendapatkan kepercayaan dari pertamina sebagai agen untuk mendistribusikan minyak tanah subsudi itu kepada masyarakat. Kalau ternyata tidak sampai kepada yang dituju, maka kami harus mempertanyakan hal itu kepada pangkalan. Dan jika terbukti pangkalan tidak benar dalam penditribusianya, maka kami agen akan mengambil tindakan yang kami anggap penting,”tegasnya pria yang akrab di sapa Ayub ini. <strong>(ast)</strong></p>