Nelayan Asing Manfaatkan Cuaca Ekstrim Curi Ikan

oleh
oleh

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar (Pol) Suhadi Siswo Wibowo menyatakan, nelayan asing terutama dari Vietnam dan Thailand memanfaatkan cuaca ekstrim untuk mencuri ikan di perairan Indonesia. <p style="text-align: justify;">"Ketika nelayan kita (Indonesia) takut melaut, mereka lebih leluasa masuk di Perairan Natuna untuk mencuri ikan, karena di perairan itu ikannya banyak," kata Suhadi Siswo Wibowo di Pontianak, Rabu (22/12/2010). <br /><br />Suhadi menjelaskan dengan kondisi cuaca ekstrim saat ini hanya kapal patroli bantuan dari Markas Besar Polri yang bisa mencapai perairan Zona Ekonomi Eklusif (ZEE), karena di wilayah perairan itu gelombangnya cukup tinggi. <br /><br />"Makanya saat ini Direktorat Kepolisian Perairan Polda Kalbar dibantu oleh Mabes Polri," ujarnya. <br /><br />Sementara itu, Komandan Lanal Pontianak, Kolonel Laut (P) Parno membenarkan, cuaca ekstrim sering dimanfaatkan oleh nelayan asing yang memiliki kapal motor berlambung besar dan memiliki peralatan canggih untuk mencuri ikan di perairan Indonesia. <br /><br />"Berdasarkan pengalaman, saat gelombang kuat nelayan kita takut melaut, sehingga kesempatan itu dimanfaatkan nelayan asing untuk mencuri ikan di perairan kita. Maka dari itu, kami melakukan patroli di titik rawan pencurian ikan," ujarnya. <br /><br />Parno menambahkan, akan melakukan koordinasi dengan Kapal Perang Indonesia (KRI) yang kebetulan melakukan patroli rutin di kawasan Perairan Natuna. <br /><br />"Koordinasi itu untuk memberitahukan titik-titik mana saja yang rawan pencurian ikan dan praktek ilegal lain," ujarnya. <br /><br />Menurut data Lanal Pontianak, sepanjang tahun 2010 sebanyak 49 kali KRI dan tujuh kali pesawat udara singgah ke Lanal Pontianak. <br /><br />Pangkalan TNI AL Pontianak sepanjang tahun 2010 telah mengamankan 10 kapal motor ikan milik nelayan asing sepanjang Januari – Desember 2010 yang melakukan pencurian ikan di perairan ZEE Indonesia. <br /><br />Salah seorang nakhoda KM nelayan asal Vietnam, Pong Hai mengakui, memanfaatkan cuaca buruk untuk mencuri ikan di perairan Indonesia. <br /><br />Polair Polda Kalbar saat ini sedang mengamankan delapan kapal motor asal Vietnam, di antaranya KM Sejahtera Alam 111, 112, 97, 98, 109, 110, 205 dan KM Sejahtera Alam 206 yang semua nakhoda dan anak buah kapalnya warga negara Vietnam. <br /><br />Kapal motor nelayan asing itu mengganti bendera asal dengan bendera dan nama kapal berbahasa Indonesia untuk mengelabui petugas agar dikira nelayan lokal. <br /><br />Perairan Kalbar termasuk dalam Zona III bersama Natuna, Karimata dan Laut China Selatan dengan potensi ikan tangkapan sebanyak satu juta ton per tahun. Jenis ikan bervariasi seperti tongkol, tenggiri dan cumi-cumi. <br /><br />Luas areal perairan Kalbar sampai Laut China Selatan seluas 26.000 kilometer, meliputi 2.004.000 hektare perairan umum, 26.700 hektare perairan budidaya tambak dan 15.500 hektare laut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>