Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Iskandar Zulkarnain mengungkapkan, nilai tukar petani (NTP) di daerah itu sebesar 109,31 persen pada Oktober 2011. <p style="text-align: justify;">"NTP pada Oktober 2011 itu mengalami kenaikan 0,97 persen, jika dibandingkan dengan September 2011 yang hanya mencapai 108,26 persen," kata Kepala BPS Kalimantan Selatan, Iskandar Zulkarnain di Banjarmasin, Kamis.<br /><br />Ia mengatakan, angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).<br /><br />NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani.<br /><br />Semakin tinggi angka NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani yang pada umumnya berada di kawasan pedesaan atau daerah pinggiran kota, katanya.<br /><br />Jika dilihat masing-masing subsektor, tiga subsektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan dua subsektor mengalami penurunan.<br /><br />Kenaikan NTP terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 1,05 persen, hortikultura 2,02 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,41 persen.<br /><br />Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan NTP terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,45 persen dan subsektor perikanan 0,12 persen.<br /><br />Naiknya NTP tersebut disebabkan indeks harga yang diterima petani (it) mengalami kenaikan 0,84 persen, sedangkan indeks harga yan g dibayar petani (ib) mengalami penurunan 0,13 persen.<br /><br />Secara nasional pada Oktober 2011, Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan NTP tertinggi mencapai 1.08 persen, sebaliknya Sulawesi Tengah mengalami penurunan NTP terbesar, yaitu 0,76 persen. <strong>(phs/Ant)</strong></p>