Nuklir Untuk Kalsel, Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Kaltim

oleh
oleh

Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menyatakan, teknologi nuklir sebenarnya jauh lebih murah dibanding energi lainnya. Namun pengembangan energi murah itu saat ini belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Padahal energi tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bukan hanya untuk listrik tetapi juga untuk rumah sakit dan pertanian. <p style="text-align: justify;">"Kalau masyarakat bersedia dan bisa menerima kita harus memulai mengembangkan energi nuklir sebelum sumber daya alam seperti batu bara dan lainnya habis," ujar Gusti pada diskusi interaktif dalam rangka rapat koordinasi penelitian dan pengembangan untuk mendukung program SIDa dan MPREI Koridor III, di Banjarmasin, Kalsel Kamis (26/1/2012) malam lalu.<br /><br />Gusti mengungkapkan, pengembangan bibit padi unggul yang berasal dari radiasi nuklir ternyata hasilnya jauh lebih baik dibandingkan dengan bibit padi biasa. <br /><br />“Artinya pemanfaatan teknologi nuklir jauh lebih baik dan lebih luas. Bukan hanya untuk senjata atau energi saja tapi juga berkaitan dengan kesejahteraan, teknologi pertanian, sumber daya air, dan berbagai kebutuhan lain,” tambahnya.<br /><br />Indonesia saat ini masih akan mengembangkan sumber daya manusia agar pada saat teknologi nuklir dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energy dan kebutuhan lainnya, Indonesia sudah siap. Saat ini Indonesia telah menggunakan teknologi nuklir untuk dunia kesehatan.<br /><br />“Makanya kalau masyarakat bisa menerima, sekarang waktunya mengembangkan energi tersebut, jangan sampai terlambat.”kata Menteri.<br /><br />Untuk pengembangan teknologi nuklir untuk kebutuhan energy, Gusti mengatakan Kalimantan adalah daerah yang cocok. Karena karakteristik daerah Kalimantan yang bebas dari gempa dibandingkan Jawa. Selain itu di Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)  Kalimantan termasuk koridor tiga dimana akan dijadikan sebagai daerah lumbung energy dan pangan.<br /><br />“Untuk itu diskusi ini sangat penting dalam mempetakan daerah-daerah atau titik mana yang akan dijadikan pusat unggulan di Kalimantan. Saya berharap dengan adanya program Sistem Inovasi Daerah Kalimantan bisa menghasilkan produk litbang yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Dengan berkumpulnya para Bupati, Walikota, Balitbangda dan lemlit serta tujuh LPNK semoga MP3I di Kalimantan berjalan sukses dan terus bersinergi satu sama lainnya,” harap Gusti.<br /><br />Selesai menghadiri diskusi inetraktif tersebut, pada hari Sabtunya (28/01/2012) Menegristek berkunjung ke Kantor Balitbangda, Perpustakaan Provinsi Kaltim dan Rektorat Unmul dalam acara seminar inovasi teknis dan sosial pada pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) di Kaltim bersama Universitas Kyoto Jepang.<br /><br />Dalam kesempatan itu Menegristek Gusti Muhammad Hatta mengatakan Kemenristek siap memberikan motivasi kepada Pemprov Kaltim agar memiliki inovasi membangun daerah, terutama dalam hal penelitian khususnya yang dilakukan kaum akademisi dan Balitbangda Kaltim. <br /><br />"Bantuan Pemprov Kaltim sangat besar terhadap pembangunan di Kaltim, khususnya dengan mendukung penelitian yang dilakukan akademisi di Kaltim. Karena itu, saya berharap Unmul dan Balitbangda juga dapat memanfaatkan ini, sehingga dari hasil penelitian yang dilakukan Unmul sebagai akademisi dan Balitbangda yang mengawal itu dapat mendukung kemajuan pembangunan di daerah ini," jelas Gusti.<br /><br />Pemprov Kaltim juga diharapkan dapat memiliki inovasi yang baik dalam membangun daerahnya, terutama yang diprogramkan Balitbangda Kaltim. <br /><br />"Yang jelas, setelah saya berkunjung ke Kaltim, Pemprov Kaltim dapat berkunjung ke Kemenristek agar mengetahui bagaimana melakukan penelitian demi kemajuan Kaltim, termasuk melakukan penelitian tentang pangan dan ketahanan pangan di daerah," harap Gusti.<br /><br />Terakhir, Gusti mengatakan Kaltim harus terus mengupayakan penerapan teknologi ramah lingkungan agar pemanfaatan sumber daya alam tetap bersahabat dengan lingkungan.<strong>(phs/press release Ristek)</strong></p>