Nunukan Kekurangan Dokter Spesialis

oleh
oleh

Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur sampai sekarang masih kekurangan dokter spesialis sehingga pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis yang maksimal memilih berobat di negara tetangga Malaysia. <p style="text-align: justify;">Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, dr Rustam Syamsuddin, di Nunukan, Senin, mengatakan, dokter spesialis yang dimiliki rumah sakit maupun puskesmas di wilayah itu hanya sebagian kecil yang berstatus dokter tetap dan sebagian besar masih berstatus kontrak.<br /><br />Dokter spesialis yang dikontrak Pemkab Nunukan, lanjut dia, adalah spesialis anak, anastesi, bedah, kulit, THT dan lain-lainnya.<br /><br />Menurut Rustam, idealnya yang dimiliki rumah sakit tipe C seperti RSUD Kabupaten Nunukan minimal lima dokter spesialis dan kelimanya telah ada.<br /><br />Kemudian dokter spesialis yang belum ada baik dokter spesialis tetap maupun yang dikontrak diantaranya spesialis medik dan patologi klinik.<br /><br />Ia juga mengakui untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Kabupaten Nunukan, saat ini Pemkab Nunukan sedang menyekolahkan sebanyak 15 dokter umum untuk menjadi dokter spesialis di Universitas Hasanuddin Makassar di Sulawesi Selatan dan Universitas Brawijaya Malang di Jawa Timur.<br /><br />Dari 15 orang yan disekolahkan tersebut, baru dua orang yang telah menyelesaikan kuliahnya yaitu dokter spesialis kebidanan dan penyakit dalam.<br /><br />Rustam mengatakan, apabila ada penyakit yang harus dilayani oleh dokter spesialis sementara belum dimiliki maka secara terpaksa diberikan rujukan ke rumah sakit yang dianggap lebih siap dan memiliki dokter spesialis sesuai dengan penyakitnya.<br /><br />"Kalau ada pasien yang membutuhkan pelayanan dokter spesialis, dan kita belum miliki maka harus dirujuk ke rumah sakit yang dianggap lebih siap," ujarnya. <strong>(das/ant)</strong></p>