OMK Paroki MRSA Sintang Gelar Drama Penyaliban

×

OMK Paroki MRSA Sintang Gelar Drama Penyaliban

Sebarkan artikel ini

Hari Jumat Agung yang jatuh pada tanggal. 29 Maret 2013, dirayakan Orang Muda Katolik (OMK) paroki Maria Ratu Semesta Alam (MRSA) dengan menggelar drama prosesi Penghakiman dan Penyaliban Yesus. <p style="text-align: justify;">Sebanyak 14 Perhentian sesuai dengan riwayat Via Dolorosa, lengkap disajikan dalam drama yang disutradarai oleh Pastor Patrisius Piki, Pr dan Welbertus ini. Drama ini, digelar mulai dari halaman SMP Panca Setya II hingga di Gereja Katolik MRSA.<br /><br />Sebagaimana dikisahkan dalam Alkitab, Pilatus tidak dapat menemukan kesalahan pada diri Yesus. Namun karena Pilatus takut kehilangan simpati rakyat, maka Yesus didera dan demi kepentingan pribadi, Pilatus menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus. Sosok Yesus, diperankan dengan sangat baik oleh seorang guru SMA Panca Setya, Pitriono.<br /><br />Pada intinya, drama ini menceritakan masa sengsara Yesus Kristus, yang bersedia untuk menderita demi kasihnya kepada umat manusia. Bahwa, betapa pahit piala yang harus diminumnya. Siksaan dan hujatan dari orang Yahudi dan serdadu Romawi yang ditampilkan mulai dari Pengadilan Pontius Pilatus hingga bukit Golgotha, membuat 700-an umat yang hadir terpukau, terharu, dan bahkan banyak yang hingga menitikkan air mata.</p> <p style="text-align: justify;"><img src="../../data/foto/imagebank/20130329092304_8C0FDB8.JPG" alt="" width="242" height="173" />              <img src="../../data/foto/imagebank/20130329092240_1216472.JPG" alt="" width="242" height="173" /><br /><br />Sebagaimana tradisi ibadat Jalan Salib, dalam drama ini setiap Perhentian selalu diiringan dengan pernyataan iman dan renungan. Seorang umat yang sempat ditemui kalimantan-news.com mengatakan, dirinya membenarkan sebuah renungan, bahwa setia kepada orang yang kuat dan berkuasa, itu lebih mudah daripada setia kepada teman yang namanya jelek dan dimusuhi banyak orang. Yang dimaksud umat ini, tentu Renungan yang terdapat pada Perhentian Ke 4. Saat Yesus memikul Salib, bertemu dengan Ibunya ditengah perjalanan dari Gedung Pontius Pilatus menuju bukit Golgotha.<br /><br />Webertus, salah seorang Sutradara drama ini mengungkapkan, bahwa drama ini diperankan oleh 48 orang, yang terdiri dari para Guru dan anak-anak sekolah. <br /><br />"Latihannya cukup singkat, yaitu hanya 1 bulan saja. Semua kostum serdadu Romawi ini, disumbang oleh umat yang tidak bersedia namanya diberitakan. Sayang, selama pagelaran hingga akhir, aliran listrik PLN padam, sehingga harus menggunakan generator-set," ungkapnya kepada kalimantan-news.<br /><br />Drama yang dimulai pada pukul. 08.00 ini, akhirnya baru usai pada pukul. 09.30. Yaitu saat usainya Perhentian Ke 14 saat Yesus Dimakamkan. Secara keseluruhan, drama yang diperankan oleh para pemula ini, dinilai cukup apik dan menarik. <strong>(phs)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.