Lima pegokart terbaik Indonesia akan turun pada kejuaraan dunia "Rotax Max Challenge Grand Final 2015" di Portimao, Portugal, 8-14 November, setelah menjadi yang terbaik untuk level nasional maupun Asia. <p style="text-align: justify;">"Memang benar. Untuk tahun ini ada lima pegokart yang lolos ke Portugal. Yang berangkat kesana merupakan pegokart Indonesia terbaik saat ini," kata perwakilan pemiliki Rotax Indonesia, Oke D Junjunan di sela pelepasan tim di Jakarta, Rabu.<br /><br />Pegokart Indonesia yang akan menunjukkan kemampuan terbaiknya di Portugal itu adalah Keanon Santoso yang turun dikelas junior. Selanjutnya Silvano Christian, Ananda Julio Prost dan Nabil Hutasuhut turun di Rotax Max Senior dan Senna Sulaiman Noor dikelas DD2.<br /><br />Keanon dan Silvano berangkat ke Portugal setelah menjadi juara umum kejuaraan Rotax Max di Indonesia. Sedangkan Julio Prost, Nabil dan Senna terbang ke Eropa setelah menjadi yang terbaik pada Asia Max Challenge 2015 di Malaysia.<br /><br />Menurut Oke, pegokart Indonesia nantinya akan bersaing dengan pegokart dari 60 negara. Perjalanannya dipastikan tidak akan mudah. Hanya saja pihaknya optimistis dengan kemampuan andalan Indonesia karena semuanya cukup berpengalaman di kelasnya.<br /><br />"Semua negara mengirimkan pegokart terbaiknya. Jadi bisa dipastikan persaingan akan ketat. Perlombaannnya sendiri akan dilakukan beberapa grup hingga nantinya dihasilkan 30 pegokart masing-masing kelas untuk tampil difinal," katanya menambahkan.<br /><br />Rasa optimistis juga disampaikan oleh Silvano Christian. Apalagi juara nasional Rotax Max Senior itu pernah merasakan bertanding di sirkuit yang akan digunakan pada kejuaraan tahun ini. Hanya saja pada kejuaraan tiga tahun lalu belum meraih hasil terbaik.<br /><br />"Pengalaman 2012 saya jadikan pemicu semangat. Saya sudah berusaha memperbaiki kelemahan selama ini. Makanya saya optimis mampu memberikan yang terbaik. Target saya final dulu, setelah itu lima besar," kata Silvano Christian.<br /><br />Hal yang sama dikatakan Keanon Santoso. Juara nasional Rotax Max Junior kelahiran Solo ini mengaku sudah siap untuk bersaing dengan pegokart terbaik di dunia. Persiapan demi persiapan terus dilakukan terutama latihan fisik demi mengantisipiasi cuaca dingin di Portugal.<br /><br />"Ini kesempatan saya untuk menunjukkan yang terbaik. Memang saya belum mengenal treknya, tapi saya terus mencari data dan mempelajari karakter trek lewat internet," kata Keanon Santoso di sela pelepasan yang dilakukan Ketua Umum PP IMI Nanan Sukarna itu.<br /><br />Anak pasangan Yongliek dan Menik Santoso ini adalah pegokart termuda dibandingkan dengan empat temannya. Meski demikian, pegokart kelahiran Solo, 19 Juni 2000 mengaku tidak mempermasalahkan kondisi tersebut. Adik dari pegokart Kezia Santoso bertekad mengibarkan Merah Putih di Portugal. (das/ant)</p>