Pabrik pengolahan karet di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, PT Bumi Jaya menghentikan pembelian karet dari para petani, menyusul anjloknya harga karet hingga Rp4000 per kilogram. <p style="text-align: justify;">Direktur PT Bumi Jaya, Ruslan, di Tanjung, Senin mengatakan, penghentian pembelian mulai dua hari ke depan untuk melihat perkembangan harga karet.<br /><br />Namun perusahaan karet ini tetap berproduksi mengingat stok yang dimiliki masing cukup.<br /><br />Pabrik tetap jalan, hanya untuk dua hari ke depan akan distop dulu pembelian karet dari petani karena harga masih rendah dan banyak petani yang belum mau menjual.<br /><br />Biasanya dalam satu hari, PT Bumi Jaya membeli karet hingga 200 ton dengan harga sekitar Rp32 ribu per kilogram untuk jenis karet kering atau K3 (Kadar karet kering).<br /><br />Kepala Dinas Perkebunan Tabalong, Ir Saepudin pun membenarkan rencana penghentian pembelian karet rakyat, sambil menunggu stabilnya harga.<br /><br />"Sekarang banyak petani karet kita yang tidak menjual karetnya mengingat anjloknya harga hingga Rp4000 per kilogram, termasuk PT Bumi Jaya sendiri akan menghentikan pembelian," ucap Saepudin.<br /><br />Terpisah Kabid Bina Usaha, Ir Rismayani mengatakan penurunan drastis harga terjadi untuk jenis karet lumb atau mangkokan mengingat kualitas jenis karet ini juga rendah dibanding bentuk sheet (lembaran)<br /><br />"Kebanyakan petani karet kita mengolah jenis karet lumb dan di tiap kecamatan sendiri terjadi perbedaan harga tergantung dari jenis karetnya," kata Rismayani.<br /><br />Ia pun mengakui saat ini petani karet Tabalong belum mampu membuat karet untuk keperluan ekspor seperti jenis sheet kualitas satu dan dua.<br /><br />"Ada beberapa petani kita yang menjual dalam bentuk sheet namun itu bukan kualitas ekspor, hanya jenis sheet kualitas 3 dan 4 sedangkan untuk ekspor harus memenuhi standar kualitas 1 dan 2," katanya.<strong> (phs/Ant)</strong></p>