Untuk mempersiapkan pelaksanaan Ujian Nasional Berstandar Nasional (USBN) Kementerian Agama (Kemenag) dalam hal ini guru Pendidikan Agama islam (PAI) telah menyusun draf soal-soal Pendidikan Agama Islam. Penyusunan tersebut sudah dilaksanakan pada 15 februari 2017 beberapa hari lalu di di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, yang mengerahkan 15 guru PAI. <p style="text-align: justify;">Kepala Seksi Pendidikan Islam H. Aan Subakir, S.Ag, M.Si, mengatakan, kegiatan tersebut penyusunan tersebut akan ditindaklanjuti dengan penelaahan oleh tim yang sudah dibentuk ditingkat Kabupaten Melawi. Yang mana setelah itu akan diteruskan ke tingkat provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).<br /><br />“Proses penyusunan draf soal ini merupakan langkah awal, karena setelah penyusunan draf ini, draf yang sudah jadi akan ditelaah lagi oleh tim penelaah tingkat Kabupaten dan hasilnya akan dikirim ke tingkat Provinsi,” katanya belum lama ini.<br /><br />Di tingkat Provinsi, lanjut Aan, draf soal tersebut akan ditelaah lagi oleh tim penelaah tingkat Provinsi dan hasilnya akan didistribusikan ke Kemenag kabupaten/kota. <br /><br />“Kementerian Agama kabupaten/Kota akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk memperbanyak soal yang kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah penyelenggara ujian,” terangnya.<br /><br />Aan mengatakan, PAI sendiri memiliki alasan untuk dijadikan atau dimasukan dalam USBN tahun ini. Yang mana tujuannya agar tidak ada pembedaan diantara mata pelajaran lainnya dengan mata pelajaran PAI.<br /><br />“Mengutip penjelasan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalbar, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si tentang alasan mengapa PAI dijadikan USBN. Yang pertama, karena pemerintah tidak mau membedakan Pelajaran Agama dengan pelajaran lainnya. Kemudian kedua, memotivasi pelajar supaya semakin giat dan bersemangat dalam belajar, ketiga, membangun karakter bangsa melalui dasar agama yang kuat, dan yang keempat, mengoptimalkan pembumian sila Pertama Pancasila,” paparnya. (KN)</p>
