Home / Tak Berkategori

Pakar: Peniadaan Un Ulangan Merupakan Langkah Tepat

- Jurnalis

Senin, 27 Desember 2010 - 17:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pakar pendidikan yang juga Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang, Muhdi, menilai peniadaan ujian nasional (UN) ulangan pada 2011 merupakan langkah tepat. <p style="text-align: justify;">"Dengan perubahan formulasi UN pada 2011 mendatang yang melihat kemampuan siswa secara komprehensif, UN ulangan tidak perlu lagi," katanya di Semarang, Senin (27/12/2010). <br /><br />Menurut dia, penyelenggaraan UN ulangan pada 2010 sebenarnya pemberian kesempatan bagi siswa yang gagal dalam UN utama, namun kenyataannya ada siswa yang nilai UN ulangannya jauh lebih baik dibandingkan siswa yang lulus. <br /><br />Ia mengatakan hal tersebut tentunya menimbulkan pertanyaan, sekaligus perasaan tidak adil bagi siswa yang lulus UN dengan nilai pas-pasan, sebab mereka tidak memiliki kesempatan mengulang UN. <br /><br />Akan tetapi, kata dia, saat itu memang perlu UN ulangan, sebab formulasi UN belum mengakomodasi kemampuan siswa secara komprehensif, akhirnya banyak siswa yang gagal hanya karena UN. <br /><br />"Formulasi UN tahun lalu memang sudah menjadikan ujian sekolah sebagai salah satu penentu kelulusan, selain UN. Namun, praktiknya keduanya bisa saling membunuh," kata Muhdi yang juga Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah itu. <br /><br />Ia mencontohkan ada siswa yang tidak lulus sekolah karena gagal dalam UN, atau sebaliknya siswa tidak lulus karena gagal dalam ujian sekolah, namun sekarang formulasinya berbeda. <br /><br />"Nilai UN dan ujian sekolah akan digabung, bersama dengan nilai rapor, selanjutnya dinilai secara keseluruhan, tidak lagi sendiri-sendiri seperti formulasi sebelumnya," katanya. <br /><br />Terkait dengan perubahan formulasi UN pada 2011, ia mengharapkan pemerintah segera menetapkan dan menyosialisasikannya kepada pihak sekolah, sebab hal itu berkaitan erat dengan kesiapan sekolah. <br /><br />Ia mengakui saat ini memang masih ada perdebatan terkait bobot masing-masing, yakni UN dan ujian sekolah, sementara Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengusulkan perbandingan 60:40 untuk UN dan ujian sekolah. <br /><br />Akan tetapi, kata Muhdi, pada prinsipnya formulasi UN 2011 sudah lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, sebab UN tidak lagi "didewakan" oleh sekolah dengan menyiapkan siswanya secara mati-matian. <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Berita Terkait

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau
Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga
Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif
TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat
Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 
Menko Perekonomian Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi Masih “On Track”
Momentum HPN 2026, KH. Ma’ruf Amin Dorong Jurnalis Angkat Kembali Sejarah “Geger Cilegon” — Jejak Perlawanan dari Tanah Ulama
Satpolair Polres Sintang Gelar Patroli di Perairan Sungai Kapuas dan Sungai Melawi

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 21:45 WIB

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau

Kamis, 6 November 2025 - 21:26 WIB

Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga

Kamis, 6 November 2025 - 14:48 WIB

Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif

Kamis, 6 November 2025 - 14:21 WIB

TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat

Rabu, 5 November 2025 - 19:43 WIB

Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 

Berita Terbaru