Palangka Raya Alami Inflasi 1,33 Persen

oleh
oleh

Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengalami inflasi sebesar 1,33 persen pada September 2011 akibat kenaikan harga lima kelompok pengeluaran. <p style="text-align: justify;"><br />"Pada September 2011 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 135,26 dari 133,49 pada Agustus 2011," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah Sutono SSi di Palangka Raya, Senin.<br /><br />Ia mengatakan, laju inflasi kumulatif 2011 sampai September tercatat sebesar 4,87 persen dan laju inflasi September 2010 terhadap September 2011 sebesar 6,98 persen.<br /><br />Menurut dia, lima kelompok pengeluaran yang menyebabkan inflasi September adalah kelompok sandang sebesar 4,19 persen, kelompok bahan makanan sebesar 2,86 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,87 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,24 persen.<br /><br />Dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga yakni kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,30 persen.<br /><br />"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di Kota palangka Raya dengan andil inflasi tertinggi adalah emas perhiasan, udang basah, kacang panjang, mi, dan tempe," terangnya.<br /><br />Dijelaskannya, untuk komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi adalah bahan bakar rumah tangga, bawang merah, angkutan udara, beras dan bawang putih.<br /><br />"Di seluruh Indonesia ada 66 kota yang menghitung indeks harga konsumen (IHK), yakni seluruh ibu kota provinsi ditambah dengan beberapa ibukota kabupaten/kota," tegasnya.<br /><br />Kemudian, sambung dia, pada September 2011 tercatat 45 kota mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,53 persen dan terendah di Bogor 0,01 persen. <strong>(phs/Ant)</strong></p>