Pangdam Akui Patok Batas Yang Hilang, Bukan Titik Koordinat

oleh
oleh

Panglima Kodam (Pangdam)XII/TPR Mayjen. TNI. Geerhan Lantara mengatakan bahwa memang ada sejumlah patok yang tidak ditemukan ketika patroli dilaksanakan, hanya saja kata Pangdam bukan dikatakan hilang barang kali hanya adanya pergeseran permukaan bumi. <p style="text-align: justify;">“Patok itu sudah permanen atas kesepakatan dua Negara tidak ada yang berubah, kalau pun ada pergeseran itu bukan berarti adanya pemindahan patok yang asli,karena koordinatnya sudah disepakti oleh kedua Negara Malaysia dan Indonesia, memang ada beberapa patok yang tidak ditemukan saat partoli  tetapi titik koordinatnya tidak hilang, dan itu bukan hilang, hanya saja saat patroli tidak ditemukan,” tegasnya kepada sejumlah wartawan pada Senin malam (22/08) sekitar pukul 20.14 wib, di Voly Indoor Komplek SKB Putussibau jalan Gajah Mada. <br /><br />Menurutnya bahwa patok batas yanga ada di wilayah perbatasan sudah permanen dan tidak ada yang bergeser jikapun patok tersebut bergeser atau tidak ditemukan kata Pangdam disebabkan oleh permukaan bumi, mungkin saja tertimbun, namun kedua Negara Indonesia-Malaysia bersepakat titik koordinat tidak berubah. <br /><br />Masih adanya sejumlah jalan tikus yang ada diwilayah perbatasan, Pangdam dengan tegas mengatakan bahwa jalan tersebut bukan jalan tikus tetapi menurutnya itu jalan manusia karena memang manusia yang melewatinya. <br /><br />“Saya tidak setuju jika jalan tersebut dibilang jalan tikus, karena Indonesia bukan tikus, yang benar itu jalan manusia, jalan setapak, dan kalau yang lebih seramnya lagi itu jala tidak resmi,bukan jalan tikus. Jangan bangsa ku dibilang tikus,” berangnya.<br /><img src="../../data/foto/imagebank/20110824054225_3E1572B.JPG" alt="" width="450" height="600" /><br />Terkait adanya indikasi penyelundupan di perbatasan Pangdam mengajak untuk sama-sama menjaganya, jika memang ada terjadi adanya penyelundupanPangdam minta untuk segera dilaporkan dan pihaknya akan menangkap. <br /><br />“Selama ini jika belum ada yang Kita tangkap berarti belum ada, dan mudah-mudahan tidak  ada, jika masalah gula ada dalam sosekmalindo, 600 ringgit bisa dibelanjakan,” jelasnya.<br /> <br />Tidak hanya itu adanya indikasi penyelundupan minyak jenis premium melalui perbatasan Pangdam malah bertanya pada wartawan berapa banyaknya dan dimana ? Pangdam langsung meminta Danrem untuk mencatatnya karena hal tersebt terjadi di Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu. <br /><br />“Nanti Kita cek dulu Saya belum berani jawab,  jangan berbicara katanya tetapi Kita mesti cek dulu, karena tidak bagus kalau Panglima diajak berpolemik, biar Saya cari faktanya dulu baru nanti Saya kasi tahu, kalaupun ada data yang lengkap kasi tahu kami, kamipun tidak menangkap Kami hanya pegang, itu rananya kepolisian,”pungkasnya.<strong>(phs)</strong></p>