Pangdam Bersama Masyarakat Canangkan Program Langit Biru di Bumi Khatulistiwa

oleh
oleh

KUBU RAYA, KN – – Untuk mewujudkan visi dan misi yang sama dalam mencegah Karhutla agar tidak mengganggu kesehatan maupun aktifitas masyarakat baik di wilayah Kalimantan maupun negara tetangga, Kodam XII/Tanjungpura menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Komponen Masyarakat Kalimantan Barat bertempat di Aula Makodam XII/Tpr dengan tema, ‘Langit Biru di Bumi Khatulistiwa’ Jumat (11/10/12).

Kegiatan diskusi yang diinisiasi oleh Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad ini menghadirkan narasumber diantaranya, Kapoksahli Pangdam XII/Tpr, Kolonel Czi Gumuruh, W.B.A, Sultan Kadariah Pontianak, Syarif Mahmud Alkadrie, Dosen Ilmu Sosial dan Politik Untan, Prof. Yulius Yohanes, M.Si., Ketua PWI Kalbar, Gusti Yusri, S.H., Anggota DPRD Kota Pontianak, Yandi, S.Ag. Serta dihadiri oleh Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Alfret Denny D. Tuejeh, para Pejabat Kodam XII/Tpr serta para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad saat membuka acara FGD tersebut memaparkan, beberapa bulan terakhir ini terjadi bencana Karhutla, yang menyebabkan kondisi dan kualitas udara di wilayah Kalbar berada pada kategori sangat tidak sehat. Serta terjadinya kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, menurunnya produktivitas dan nilai ekonomi lahan dan hutan, mengganggu transportasi baik darat, laut dan udara serta telah melintasi batas negara.

Sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah baik TNI, Polri, maupun Pemda dan Instansi terkait untuk menangani Karhutla di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Kalimantan Barat. Untuk mencegah timbulnya titik api dan menekan tingkat bahaya Karhutla diperlukan strategi yang jitu agar usaha dan kerja keras kita dapat berjalan secara efektif dan efisien. Salah satu strategi sebagai alternatif untuk mencegah Karhutla di Kalbar yaitu dengan penggunaan sinergi Penthahelix, yaitu kerja sama antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan media.

“Kodam Xll/Tpr mencoba melakukan pendekatan alternatif dengan mencanangkan program langit biru di Khatulistiwa sebagai program alternatif penanganan Karhutla untuk menyelamatkan kehidupan manusia dan mahluk hidup, hutan dan lahan dengan pendekatan kemakmuran rakyat, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Pangdam XII/Tpr.

Saat memberikan keterangan kepada media Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan, kegiatan FGD tersebut sebagai salah satu bentuk perhatian dan upaya Kodam XII/Tpr terhadap kasus Karhutla di Kalbar sesuai dengan pokok-pokok keinginan Presiden bahwa tahun depan harus berkurang.

“Oleh karena itu Kodam XII/Tpr mencoba menggali serta mencari masukan – masukan dari berbagai komponen masyarakat . Jadi program langit biru kali ini maksudnya bagaimana kita mencari solusi alternatif dalam hal penanganan karhutla sehingga kedepan ini karhutla dapat diminimalisir,” ujar Pangdam XII/Tpr.

Lanjutnya menyampaikan, masukan-masukan dari komponen masyarakat tersebut akan dijadikan referensi dan akan dikembalikan lagi kepada masyarakat untuk bagaimana menata lingkungan kedepan, dan tentunya dengan peran media masa sebagai salah satu sarana bagaimana untuk mempengaruhi secara lansung kepada masyarakat.

“Itulah hal yang kita lakukan dan ini akan simultan bekerja secara terus menerus sehingga kita punya target, di harapkan produk ini November atau Desember sudah siap sehingga kita mulai Januari sudah bisa bekerja secara bersama-sama dengan segenap komponen masyarakat, itu yang kita harapkan,” pungkas Pangdam XII/Tpr. (Pdm))