MELAWI (kalimantan-news) – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Melawi Periode 2018-2022, Sabtu (20/1) melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda), di aula Pertemuan Sukiman Center, dengan tema menyatukan puak, membina marwah dengan semangat tuah. Kegiatan tersebut dibuka Bupati Melawi, Panji, dan dihadiri Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Prof Khairul Efendi, Ketua DPRD, serta sejumlah anggotanya, Ketua MABT, Ketua DAD, serta para tokoh masyarakat Di Melawi dan ratusan para undangan di Melawi.
Ketua MABM Melawi, M. Jubir Saidi dalam sambutannya mengatakan, Seyokyanya kegiatan ini harus dilaksanakan sejak Oktober 2017, karena masa kepenguruaan berakhir pada Oktober 2017. Namun karena kesibukan para pengurus dan anggotanya, sehingga kegiatan ini ditunda dan bisa dilaksanakan pada hari ini dengan diikuti seluruh MABM Melawi dari 11 kecamatan.
“Kegkatan hari ini meliputi seminar untuk menambah wawasan tentang melayu dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11. 00 WIB. Kemudian Musda yang diikuti anggota pengurus 11 kecamatan dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB yang manan nantinya sekaligus menyusun progran kerja, dan akan dikukuhkan lansung oleh Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Khairul Efendiuntuk,” katanya.
Lebih lanjut Jubir mengatakan, kegiatan Musda dilaksanakan dengan tujuan yakni mengoptimalisasi peranan MABM Melawi dam membangun SDM masyarakat Melawi, membina masyarakat untuk berbudi pekerti yang baik serta santun dalam bermasyarakat.
“Dalam bermasyarakat itu tentu ada perbedaan suku dan agama, namun perbedaan itulah yang menjadi kekuatan dalam membangun daerah yang kita cintai ini. Menjadi hidup harmonis dan dinamis dengan perbedaan yang ada,” paparnya.
Di tempat yang sama , Dewan Penasehat MABM Melawi, H. Sukiman mengatakan, apapun bentuknya organisasi yang positif, maka akan tetap didukungnya. “Terlebih dalam mengembangkan dan melestarikan adat budaya yang ada,” katanya.
Pada kesempatan itu, Sukiman juga mengatakan, sebentar lagi akan Pilkada, suka tidak suka, tentu ada yang berkaitan dengan Pilkada. Tetapi yang terpenting dalam pelaksanaan Pilkada, yakni harus menjaga keamanan dan ketertiban. “Siapapun yang terpilih tetap harus kita dukung. Yang penting amanah, fatonah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP MABM Kalba, Prof. Khairul Efendi, pada kesempatannya mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Melawi yang sudah ikut mempertahankan budaya Melayu hingga saat ini.
“Selama ini MABM selalu bekerjasama membangun Kabupaten Melawi. Kepada Bupati, mohon MABM Melawi ini dibina dan di bantu serta diberi reword juga kalau mendapatkan prestasi. Karena membina ini cukup berat dan harus terus dijaga. Jadi harus dibantu agar tetap eksis,” ucapnya.
Dengan tema yang ada, Khairul mengatakan, menyatukan puak itu tidak gampang, karena kelompok masyarakat juga punya eksistenti dan kepentingan berbeda-beda. Kemudian tuah itu harus direbut dan digali dengan ilmu pengetahuan. Menggali ilmu sekarang banyak cara, melalui HP dunia bisa kita lihat. “Kemudian, Membina marwah. Itu bagaimana bisa dihormati dan memberikan kontribusi yang baik dengan menjaga adat budaya yang ada,” paparnya.
Bupati Melawi, Panji, sebelum membuka kegiatan tersebut mengatakan, Permendari tentang adat istiadat. Adat istiadat dan nilai budaya masyarakat adalah modal sosial. Sebagai akar tradisi nusantara seni Budaya melayu merupakan kearipan lokal yg harus dipertahankan, untuk menjaga NKRI, yang tercinta ini.
“Melayu telah memberikan sumbangsih yang pernah diberikan kepada bangsa ini, yakni adalah Bahasa Indonesia. Karena indonesia di ambil dari Bahasa Melayu,” paparnya.
Lebih jauh Panji mengharapkan kegiatan yang dilaksanakan MABM ini bisa mengali nilai-nilai hidup di budaya melayu untuk memperkokoh keberadaan Bangsa ini. Acara Tata kelembagaan, fungsi dan mamfaat organisasi sehingga lembaga ini mampu membidik tujuan yg dicapai. “Kemudian, saya berharap adanya tulisan untuk menyelamatkan nilai-nilai mulia budaya melayu sebagai budaya bangsa ini,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyinggung soal Pilgub. Dimana Ia mengingatkan seluruh masyarakat untuk dapat berpartisipasi didalam demokrasi 5 tahunan ini.
“Pilihan dan dukungan boleh berbeda namun jangan pernah mengorbankan diri kita sebagai sesama saudara,” ucapnya.
Panji mengatakan, jika pun menang, maka menanglah dengan cara terhormat. Jika naik, maka naiklah tanpa membuat orang lain rendah. Serta tertawalah tanpa membuat orang lain menangis.
“Artinya mari kita menjaga politik santun, yang bisa hidup bergandengan tangan, siapapun pemimpin pilihan rakyat dia lah pemimpin bagi semuanya,” pungkasnya. (DI/KN)