Ternyata yang berlaku didunia bukan hanya kalender Masehi, kalender Hijriah dan kalender Lunar (Tiong Hoa) saja. <p style="text-align: justify;">Warga Desa Paoh Benua Kecamatan Sepauk, juga memiliki kalendernya sendiri dan dimulai pada tahun 2000 yang lalu. Tentang kalender Paoh Benua tersebut, tokoh masyarakat setempat, Kelibuk yang juga anggota DPRD Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa sebetulnya kalender tersebut sebagai kalender spirit atau penyemangat bagi warga Paoh Benua, ujarnya kepada kalimantan-news hari Selasa (21/05/2013) kemarin.<br /><br />Kelibuk mengisahkan, pada tahun 1997 kawasan Paoh Benua dilanda bencana kebakaran. Semua kebun, tanam tumbuh dan mata pencaharian warga musnah dimakan api. Pasca bencana kebakaran, di status ekonomi semua warga menjadi sama, tidak ada yang kaya dan tidak ada yang miskin. Semua warga sama-sama start dari angka Nol lagi. Sejak tahun bencana hingga tahun 2000, warga berjuang menanam karet kembali. Bantuan bibit yang pertama datang dari Susteran dan disusul dari pemerintah dan upaya sendiri.<br /><br />Dalam masa pergumulan ini, dalam sebuah rapat besar warga sepakat untuk menjadikan tahun 2000 sebagai awal tahun spirit untuk melangkah mengejar ketertinggalan. Dan spirit ini harus memiliki simbol yang kuat dan gerakannya dilakukan bersama. Dan symbol tersebut adalah dengan menggelar acara ritual Ngumpan Empaguk setiap tahun.<br /><br />“Tahun 2000 disepakati sebagai awal dari tahun spirit atau tahun semangat. Dengan begitu, ditahun 2013 ini menjadi tahun 13 bagi semangat kebangkitan warga Paoh Benua”, tutur Kelibuk pula.<br /><br />Diakhir perbincangan, mantan pegawai Komunikasi Sosial (Komsos) Gereja Katolik ini menambahkan. Bahwa tahun spirit ini, juga dapat dijadikan sebagai titik referensi berapa lama warga mampu memulihkan kondisi ekonominya dari tahun ketahun, pungkasnya. <strong>(das/Luc)</strong></p>