Kasus Pencurian Motor (Curanmor) di Melawi saat ini cukup marak, kendaraan yang menjadi target pelakunya tidak hanya kendaraan milik masyarakat biasa, namun kendaraan dinas berplat merah milik pemerintah juga menjadi target incaran para pelakunya. <p style="text-align: justify;">Terbukti, belum lama ini kendaraan dinas roda dua merk Honda Revo milik, Ahmadyani, seorang Kepala Desa Kebebu kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melaw, Kalimantan Barat kecurian. Motor itu merupakan hasil pembagian Pemerintah Melawi.<br /><br />Ahmadyani menceritakan, kejadiannya terjadi pada 10 Juni lalu, ketika kepala dusun Lebak Tapang, Isadora memakainya untuk pulang ke rumah. Namun pada saat itu keadaan jalan digenangi banjir, sehingga tidak bisa lewat ke kampungnya.<br /> <br />“Kampung Lebak Tapang itu di seberang sungai, memang belum ada jembatan. Namun karena banjir, sebelum sampai ke penyeberangan sungai, air banjir jadi tidak bisa lewat, dan motor itu di parkirnya di kebun karet" jelasnya. <br /><br />Pria yang akrab disapa Bang Tat itu mengatakan, atas kejadian tersebut, dirinya sudah melpaorkan ke kantor Badan Pelayanan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) selaku kantor yang membagikan motor dinas itu dan sudah melaporkan ke Camat Nanga Pinoh. <br /><br />“Selain ke Polsek, kami juga sudah melaporkan ke BPMPD dan Camat, Untuk pertanggungjawaban kami,” ujarnya.<br /><br />Sementara Isadora mengatakan, memang motor dinas yang dipakainya itu diparkir di kebun karet, namun sudah dikunci ganda atau kunci stang. <br /><br />“Saya liat keesokan harinya sudah tidak ada motornya. Saya lansung melaporkan ke kepala desa, dan kami melaporkan kejadian itu ke Polsek Nanga Pinoh,” ungkapnya.<br /><br />Kapolsek Nanga Pinoh, AKP Adi Nurgoho yang ditemui di ruangan kerjanya membenarkan bahwa ada laporan motor kepala desa Kebebu yang kecurian. <br /><br />“Yang melaporkannya Kepala Dusun Lebak Tapang Isa namanya,” ucapnya.<br /><br />Saat ini, lanjut Adi, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pencurian motor dinas milik kepala Desa Kebebu Tersebut. <br /><br />“Kami masih menyelidikinya, dan ini tetap menjadi PR kita untuk mencari tau pelakunya,” pungkasnya. (Irawan/KN)</p>