Seluruh partai politik di Kalimantan Selatan (Kalsel) selama 2011 enggan atau belum ada yang mengajukan pencairan dana pembinaan partai politik sebesar Rp822,70 sen per suara. <p style="text-align: justify;">Kepala Badan Kesbanglinmas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel Fakhrudin di Banjarmasin, Senin mengatakan, belum adanya Parpol yang mengajukan pencairan dana pembinaan tersebut diperkirakan karena terkendala persyaratan.<br /><br />Menurut dia, untuk bisa mencairkan dana, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain, harus ada laporan pertanggungjawaban yang telah diaudit BPK.<br /><br />Kemudian syarat adanya pengelolaan keuangan yang baik dan beberapa syarat administrasi lainnya yang telah dilakukan oleh parpol.<br /><br />"Kemungkinan karena adanya syarat-syarat tersebut diatas, hingga kini belum ada parpol yang mengambil dana pembinaan yang seharusnya bisa dicairkan sejak Januari 2011," katanya.<br /><br />Kendati hingga kini belum ada parpol yang mencairkan dana, namun Fakhrudin menjamin, seluruh dana yang disiapkan tidak akan hangus atau bisa diambil pada tahun berikutnya.<br /><br />Menurut dia, berdasarkan hasil audit BPK 2006-2009 ada beberapa temuan yang menjadi catatan dan harus dilakukan pembenahan.<br /><br />Catatan tersebut antara lain, format laporan yang tidak sesuai, pembukuan tidak teratur serta pembayaran pajak yang tidak jelas.<br /><br />Selain itu, kata dia, sebagian parpol belum memisahkan antara rekening parpol dan rekening ketua atau bendahara, sehingga dana pembinaan parpol banyak dimanfaatkan untuk perjalanan dinas ketua parpolnya.<br /><br />Mengantisipasi hal tersebut, tambah dia, pihaknya akan memberikan pelatihan penyelenggaraan administrasi kepada pengurus parpol.<br /><br />"Pendapatan uang parpol pun juga harus dipisahkan, misalnya dari iuaran wajib anggota, sumbangan individu maksimal Rp1 miliar dan perusahaan maksimal Rp7,5 miliar, itu semua harus tercatat dengan tertib," katanya.<br /><br />Pada 2011, tambah dia, total dana parpol yang disiapkan Pemprov Kalsel sebesar Rp1,073 miliar atau turun dibanding sebelumnya Rp1,1 miliar. <strong>(phs/Ant)</strong></p>