Bupati Sekadau Simon Petrus akhirnya meresmikan operasional Pasar Tradisional Sungai Ringin Sekadau pada Rabu, (25/05/2011). Pasar dengan 27 kios untuk pedagang ini dikhususkan untuk dagangan kering ini menghabiskan dana pembangunan mencapai hampir Rp 2 miliar. <p style="text-align: justify;">Bupati dalam sambutannya pada peresmian tersebut mengatakan pasar taradisional merupakan warisan nenek moyang kepada anak cucu dan regenerasi selanjutnya dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan perkembangan jaman.<br /><br />“Saya juga berharap para pedagang bisa menjaga kebersihan pasar yang terbilang cukup megah ini untuk menarik perhatian pengunjung,” sarannya.<br /><br />Dirinya menambahkan, jika dibandingkan dengan pasar tradisonal Negri Jiran (Malaysia) di Kuala Lumpur, dimana diceritakannya terdapat sebuah pasar tradisonal dengan bentuk dan polesan yang menarik sesuai dengan perkembangan jaman dan terjaga kerapaian serta kebersiahanya, yang menjadi daya tarik pengunjug dan konsumen.<br /><br />“Mencontohkan kebersihan pasar di daerah lain, di Sekadau ini juga bisa sama-sama kita lakukan. Kalau pasar tradisional di kual lumpur itu ramai. Pengunjungnya mulai dari masyarakat biasa sampai para pejabat, datang untuk belanja ataupun sekedar makan siang. ” tutur bupati.<br /><br /><br />Sementara Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Sekadau, Makmur Pakpahan, kepada sejumlah wartawan mengatakan, pasar tradisional yang dibangun dengan menggunakan dana APBN ini merupakan upaya untuk merelokasi kawasan pasar yang berada di areal daerah aliran sungai Kapuas.Terlebih, beberapa waktu lalu kawasan tersebut terkena musibah kebakaran.<br /> <br />“Pasar ini dibangun untuk mengalihkan kawasan PKL di tepian sungai. Kita utamakan peruntukkannya bagi pedagang yang mengalami musibah kebakaran,” paparnya. <strong>(phs)</strong></p>