Pasca Kaburnya Napi Lapas Klas IIB Sintang

oleh
oleh

Pasca kaburnya narapida di LP Klas IIB Sintang bernama Andi Sastri, Kamis (20/09/2012) hingga kini pihak kepolisian Polres Sintang dan Lapas Sintang terus melakukan perburuan terhadap Napi yang “disertir” tersebut. <p style="text-align: justify;">Pihak Lapas mengaku kecolongan dengan kaburnya Andi, yang oleh Kalapas Sintang Effendi Yulianto dikatakan bahwa Andi tinggal menunggu proses bebas karena sudah diprogramkan masuk dalam CMB atau Cuti Menjelang Bebas.<br /><br />“Andi ini sudah kita programkan masuk CMB, dan jika turun CMB-nya maka ia tinggal menjalani 1 bulan lagi masa pidananya,” kata Kalapas Klas IIB Sintang Effendi Yulianto, Rabu (26/09/2012).<br /><br />Sedangkan penanggung jawab untuk mendapatkan CMB adalah keluarga terdekat dalam hal ini isteri dari Napi dan juga kepala desa setempat. Effendi Yulianto sangat menyesalkan langkah yang diambil Andi dengan kabur menjelang dirinya mendapatkan CMB.<br /><br />Menurut Effendi, Andi kabur dari pengawasan saat dirinya sedang melaksanakan program kerja diluar lapas melalui program Bengkel Kerja Bangkit yang merupakan program dari , Dirjen tepatnya diareal kebun yang dibukan oleh Lapas di wilayah Akcaya I, yang luasnya sekitar 3,5 hektar.<br /><br />“Karena kita disana itu ada sebagian dibangun untuk asrama Ketungau, daripada habis maka kita manfaatkan untuk kegiatan dari warga binaan,” ujarnya.<br /><br />Pada saat kegiatan tersebut, lanjut Effendi terdapat 11 orang napi yang dibawa untuk bekerja dikebun dari pagi hingga sore.<br /><br />“Waktu ada istirahat, Andi meminta ijin untuk membeli rokok sekitar pukul 16.00 wib. Namun hingga menjelang pukul 17.00 saat para napi harus kembali ke Lapas, Andi tidak pernah muncul,” kata Effendi. Pada saat kejadian, para napi yang bekerja tersebut diawasi langsung oleh dirinya dan seorang petugas lapas.<br /><br />“Biasanya saya sendiri yang mengawasi,” kata Effendi.<br /><br />Setelah 10 napi dikembalikan ke Lapas, pihak Lapas kemudian melakukan pencaharian terhadap Andi dengan mendatangi orang-orang yang pernah menjenguknya yang terdata dalam buku kunjungan. Pencaharian Andi dilakukan hingga pukul 22.00 wib, karena tak kunjung ditemukan maka pihak Lapas menyatakan Andi melarikan diri.<br /><br />“Malam itu juga saya langsung melakukan koordinasi dengan Kasat Serse Polres Sintang, yang kemudian mengerahkan petugas untuk melakukan pantauan di sekitar Jerora dan Simpang Pinoh,” jelasnya.<br /><br />Dari hasil pencaharian petugas yang disebar, ternyata Andi sempat mampir kerumah isterinya di Silat. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan pakaian yang dirinya pakai saat melarikan diri. <strong>(*)</strong></p>