Pasokan Gas 3 Kg Normal Dalam Tiga Hari

oleh
oleh

Pertamina Unit Pemasaran (UPms) VI Balikpapan memastikan pasokan gas LPG tabung 3 kg akan kembali normal dalam 3 hari mendatang. <p>"Kami perhitungkan demikian, sesuai dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk mengirim pasokan LPG ke Balikpapan dan daerah-daerah lain di Kaltim, kata Bambang Irianto, Asisten Manager Hubungan Eksternal Pertamina UPms VI di Balikpapan, Selasa (30/10).<br /><br />Dengan sudah normalnya pasokan, Bambang berharap harga LPG 3 kg yang sempat melonjak di eceran di masyarakat menjadi Rp25.000 per tabung segera kembali ke harga resmi Rp14.000 per tabung karena Pertamina tidak pernah menaikkan harga gas tersebut.<br /><br />Menurut Bambang, kelangkaan tersebut terjadi karena Pertamina Unit Pemasaran (UPms) VI membagi pasokan untuk Kaltim juga ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.<br /><br />Pasokan untuk Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sendiri terhambat karena gangguan yang terjadi di Terminal Kalbut di Situbondo, Jawa Timur.<br /><br />Kedua daerah itu biasa mendapat pasokan sebanyak 600-700 metrik ton setiap 2 hari sekali. Gangguan itu menyebabkan kapal-kapal pengangkut LPG untuk kedua daerah terlambat dimuat.<br /><br />Sebab itu Pertamina UPms VI membagi gas dari Kaltim untuk mengatasi sementara ketiadaan pasokan di Banjarmasin. Itu pun hanya untuk sekali pengiriman sebesar 600 metrik ton.<br /><br />Bambang Irianto menyebutkan suplai ke Banjarmasin itu menyebabkan pembongkaran gas di Balikpapan terlambat setengah hari. Di dermaga milik Pertamina di lingkungan Kilang UP V di Jalan Yos Sudarso diperlukan waktu setengah hari untuk memuat gas ke kapal yang akan mengirimnya ke Banjarmasin, sementara gas untuk Balikpapan masih di kapal yang lain yang menunggu giliran sandar, dan baru bisa dibongkar setelah kapal ke Banjarmasin selesai dimuati dan berangkat.<br /><br />Bantuan pasokan ke Banjarmasin itu juga mencapai separo atau 50 persen jatah harian di Kalimantan Timur.<br /><br />"Akibatnya distribusi gas di Balikpapan, dan seterusnya ke daerah lain di Kaltim menjadi sedikit terlambat sampai ke masyarakat dan menyebabkan kelangkaan. Biasanya, untuk BBM dan gas kalau terjadi masalah butuh recovery sekitar 2-3 hari untuk mengembalikan ke kondisi normal," cerita Bambang.<br /><br />Bambang mengungkapkan suplai LPG di Kalimantan Timur berasal dari 1.700 metrik ton gas yang dipasok menggunakan kapal tanker setiap empat hari sekali. Selain itu, suplai juga berasal dari produksi Pertamina Unit Pengolahan (UP) V di Balikpapan yang dalam kondisi normal produksinya bisa mencapai 250 metrik ton hingga 300 metrik ton gas.<br /><br />"Beberapa hari belakangan, produksi gas dari RU V juga hanya mencapai sekitar 100-200 metrik ton karena kondisi minyak mentah yang tidak banyak mengandung gas," kata Bambang.<br /><br />Bambang mengatakan kelangkaan terjadi pada LPG ukuran 3 kg karena menjadi barang yang banyak digunakan oleh masyarakat pasca konversi minyak tanah dibandingkan dengan LPG ukuran lain.<br /><br />Sementara mengenai proses pendistribusian, Pertamina melibatkan agen dan pangkalan yang tersebar di seluruh daerah pemasaran untuk menjangkau konsumen. Untuk wilayah Kalimantan Timur tercatat ada sekitar 45 agen yang bekerja sama dengan Pertamina UPms VI untuk menyalurkan LPG.<br /><br />Bambang juga menegaskan Pertamina UPms VI tidak menaikkan harga jual hingga tingkat pangkalan karena termasuk dalam jaringan distribusi Pertamina. "Kalau di tingkat pengecer sudah diluar kontrol kami," pungkasnya. (das/ant)</p>