Perusahaan Daerah Air Minum Intan Banjar Kalimantan Selatan membukukan laba bersih sebesar Rp4,6 miliar pada 2010 dari laba kotor sebesar Rp21 miliar. <p style="text-align: justify;">Ketua Dewan Pengawas PDAM Intan Banjar Mursal di Martapura, Selasa, mengatakan, perolehan laba 2010 itu meningkat 11 persen dibanding 2009 sehingga kondisi PDAM setiap tahun semakin membaik seiring meningkatnya laba yang dibukukan.<br /><br />Selain laba yang terus meningkat, perusahaan daerah yang dikelola Pemkab Banjar didukung Pemkot Banjarbaru itu juga berhasil meningkatkan aset baik melalui bantuan APBN maupun penyertaan modal.<br /><br />Direktur Utama PDAM Intan Banjar Rifqi Basri menyebutkan, hingga 2010 aset yang dimiliki PDAM Intan Banjar baik dari APBN maupun penyertaan modal Pemprov, Pemkab Banjar dan Pemkot Banjarbaru mencapai Rp149 miliar.<br /><br />Komposisi penyertaan modal yang dikucurkan Pemkab Banjar sebesar Rp47,2 miliar ditambah penyertaan modal 2011 sebesar Rp5 miliar sehingga totalnya sebesar Rp52,2 miliar.<br /><br />Penyertaan modal Pemkot Banjarbaru sebesar Rp16,2 miliar ditambah penyertaan modal 2011 sebesar Rp3 miliar sehingga totalnya mencapai Rp19,2 miliar serta penyertaan modal Pemprov Kalsel sementara Rp31 miliar.<br /><br />"Jadi, total seluruh aset yang dimiliki sebesar Rp149 miliar dengan komposisi modal sebesar Rp127,9 miliar dan utang sebesar Rp21,6 miliar," ujarnya.<br /><br />Ditambahkan, jumlah pelanggan PDAM Intan Banjar yang meliputi Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru hingga Mei 2011 mencapai 35.112 dengan komposisi pelanggan golongan sosial hingga golongan A5.<br /><br />Masalah yang dihadapi adalah subsidi bagi pelanggan golongan sosial dan rumah tangga sebesar 88 persen dari harga pokok air Rp 4.958 sehingga laba yang diperoleh kecil.<br /><br />"Ke depan, pelanggan golongan A3 atau rumah cukup mewah dapat memberikan keuntungan sedangkan pelanggan golongan sosial, A1 (rumah sangat sederhana) dan A2 (rumah sederhana) masih disubsidi," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
