Para pedagang kaki lima dan usaha kecil menengah yang berjualan pada stan kegiatan Pekan Gawai Dayak Kalbar XXX mengaku meraih untung besar hingga ratusan juta rupiah, selama kegiatan tersebut. <p style="text-align: justify;">"Dalam satu hari paling sedikit omzet saya Rp40 sampai 60 juta. Selama pameran, sejak 20 sampai 27 Mei kemarin, saya mendapatkan keuntungan bersih sampai Rp200 juta lebih," kata Netti, pelaku usaha Pontianak yang membuka stan makanan ala Manado di Pontianak, Kamis.<br /><br />Dia menjelaskan, dalam satu hari pengunjung yang datang bisa lebih dari 100 orang. Dengan menu khas Manado yang menyajikan berbagai makanan ekstrem seperti ular, kalong dan lainnya itu mampu memanjakan lidah para pengunjung PGD Kalbar XXX.<br /><br />"Ini sudah tahun ketiga saya mengikuti kegiatan ini. Untungnya lumayan besar, makanya saya akan selalu ikut," tuturnya.<br /><br />Hal serupa juga dikatakan oleh Sulaiman, seorang pedagang batu permata yang juga membuka stan batu di kegiatan tersebut. Dia mengaku mendapatkan keuntungan lebih dari Rp80 juta selama pameran.<br /><br />"Yang beli lumayan banyak, terlebih sekarang semua demam dengan batu permata. Makanya menjualnya bisa lebih mudah," kata Sulaiman.<br /><br />Ketua Panitia Pekan Gawai Dayak (PGD) XXX Provinsi Kalimantan Barat Yohanes Nenes mengatakan, nilai transaksi selama kegiatan mencapai Rp10 miliar lebih.<br /><br />"Kegiatan ini tidak hanya memberikan kontribusi besar di sektor wisata, tetapi juga mampu meningkatkan perputaran ekonomi pelaku usaha di Kalbar. Karena, selama kegiatan ini berlangsung, terjadi perputaran uang lebih dari Rp10 miliar disini," katanya, saat dihubungi di Pontianak, Kamis.<br /><br />Dia menjelaskan, nilai tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan pendataan terhadap setiap stan baik itu dari stan, kuliner dan pameran lelang yang digelar dimana dalam satu hari, terjadi perputaran uang sekitar Rp2 miliar.<br /><br />Sementara itu, kata dia, untuk jumlah pengunjung per harinya mencapai 20.000 sampai 30.000 orang dari kegiatan yang berlangsung pada 20 – 27 Mei itu. Bahkan jumlah tersebut bisa lebih banyak, khususnya pada saat kegiatan pembukaan, malam Minggu dan malam penutupan.<br /><br />"Tadi malam saja bisa dilihat sendiri, ribuan pengunjung memadati Rumah Radakng ini, untuk menyaksikan penutupan Pekan Gawai Dayak," katanya. (das/ant)</p>