Pekan Budaya Tionghoa XII Digelar Lebih Lama Dari Biasanya, Kenapa Ya?

oleh
oleh

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XII akan digelar lebih lama dibanding penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, dari hanya lima hari menjadi satu pekan penuh. <p style="text-align: justify;">"Untuk pertama kalinya sejak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) digelar, penyelenggaraan pada tahun ini dilakukan selama satu pekan, 5-11 Februari dipusatkan di Ketandan," kata Ketua Umum PBTY XII Tri Kirana Muslidatun di Yogyakarta, Rabu.<br /><br />Penyelenggaraan yang lebih lama itu, menurut Tri Kirana, tidak lain untuk memberikan kesempatan lebih panjang bagi wisawatan dan masyarakat untuk menikmati kemeriahan pesta budaya perayaan tahun baru Imlek di Yogyakarta itu.<br /><br />Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Tri Kirana, terdapat berbagai kemeriahan yang dipusatkan di Ketandan di antaranya adalah 134 stan kuliner, lomba menari, pemilihan Koko dan Cici, pertunjukan wayang Potehi, Jogja Dragon Festival dan beragam kegiatan lain.<br /><br />"Tidak hanya seni dan budaya Tionghoa saja yang akan ditampilkan, tetapi juga beragam seni dan budaya Yogyakarta dan daerah-daerah lain di Indonesia. Ini sesuai dengan tema yang kami ambil yaitu Pelangi Budaya Nusantara," katanya.<br /><br />Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XII akan diselenggarakan pada Minggu (5/2) dengan ditandai karnaval budaya dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menyusuri Malioboro dan berakhir di Alun-Alun Utara Yogyakarta.<br /><br />"Akan ada 24 kelompok yang mengikuti karnaval budaya, termasuk di antaranya enam kelompok yang menjadi pemenang pada Jogja Dragon Festival," katanya.<br /><br />Penilaian Jogja Dragon Festival yang sudah menjadi ikon PBTY akan dilakukan di Jogja City Mall pada Sabtu (4/2). Panitia sudah menerima 14 peserta yang terdiri dari delapan peserta asal Yogyakarta dan sisanya dari luar daerah.<br /><br />Pada karnaval tahun ini, panitia PBTY akan tetap menampilkan naga terpanjang se-Asia yang sudah memperoleh pengakuan dari Museum Rekor Indonesia dangan panjang 134 meter.<br /><br />"Tidak ada rekor Muri tahun ini karena naga terpanjang yang kami miliki belum ada saingannya. Untuk menambah panjang satu meter saja, dana yang harus dikeluarkan sangat banyak," katanya.<br /><br />Selama karnaval berlangsung, ruas Jalan Malioboro akan ditutup sementara mulai pukul 18.00 WIB.<br /><br />"Sedangkan selama pelaksanaan PBTY di Ketandan, juga akan dilakukan penutupan jalan dari pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB setiap hari. Pengunjung dapat mengakses parkir di Jalan Suryatmajan serta di sekitar kantor Kepatihan," katanya.(*)<br /><br />Sumber: http://www.antaranews.com</p>