Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kini sedang menyiapkan realisasi pembangunan pelabuhan samudera di salah satu wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia di Camar Bulan, Kabupaten Sambas. <p style="text-align: justify;">"Pembangunan pelabuhan samudera tersebut, nantinya bukan hanya untuk bertambatnya kapal nelayan atau kapal dagang, melainkan juga sebagai dermaga untuk kapal patroli dan bahkan kapal perang," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat Gatot Rudiyono di Pontianak, Senin.<br /><br />Ia mengatakan, drafnya sampai lima meter dan saat air tinggi bisa lebih dari itu.<br /><br />Dia menyatakan, pelabuhan samudera tersebut dibangun sedemikian rupa sehingga dapat disinggahi kapal-kapal berukuran besar, karena ke depan kawasan Camar Bulan yang kaya dengan sumber daya alam akan menjadi salah satu daerah maju yang akan banyak didatangi investor dan wisatawan.<br /><br />"Kalau kapal nelayan itu sudah pasti, namun untuk menjamin keamanan wilayah laut dimana kapal patroli dari Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dan Angkatan Laut akan sering berlabuh di sana," katanya.<br /><br />Meski demikian, Gatot menyatakan, Camar Bulan memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi terutama di wilayah lautnya, karena langsung berhadapan dengan Laut Cina Selatan, sehingga jika tidak dilakukan pengawasan secara maksimal, ke depan akan semakin banyak sumber daya alam terutama hasil laut yang akan dicuri.<br /><br />"Dermaga khusus akan disiapkan, sehingga jika ada kapal asing tertangkap radar, akan cepat diamankan," katanya.<br /><br />Sejalan dengan program dari DKP Kalbar, PSDKP Pusat juga akan membangun satu dermaga patroli dan pengawasan di Ranai Kepulauaan Natuna, sehingga antara PSDKP Kalbar dan PSDKP Pusat nanti akan lebih sering melakukan pertukaran informasi dan patroli bersama.<br /><br />Gatot mengatakan, potensi perikanan di Kabupaten Sambas terutama di Camar Bulan sangat menjanjikan, namun sayang hingga saat ini belum tersentuh investasi.<br /><br />Menurut dia lagi, potensi perikanan pada umumnya sangat melimpah, berbagai jenis ikan ada di sana, namun dari sekian banyak jenis ikan ekonomis tinggi terdapat ikan gembung, bawal dan lobster yang menjadi primadona di wilayah laut yang berbatasan dengan Malaysia ini.<br /><br />"Hal itu menjadikan potensi tersebut sangat potensial untuk dikembangkan, walau terlambat, tahun ini kita akan proyeksikan program ke sana," katanya.<br /><br />Berdasarkan hal tersebut, pada kawasan yang akan dibangun pelabuhan samudera juga sudah ditawarkan kepada para pengusaha lokal maupun luar Kalbar untuk ikut membangun kawasan itu, baik untuk industri hilir maupun industri pariwisata dan lainnya, karena ke depan kawasan tersebut bukan hanya kawasan untuk nelayan saja melainkan kawasan potensial yang berwawasan ekobahari.<br /><br />Namun di sisi lain, dengan prospek dan banyaknya pembangunan yang akan masuk di wilayah Camar Bulan tersebut, DKP juga tengah dihadapkan dengan masalah tingginya angka pencurian ikan oleh nelayan asing, yang sering melakukan pencurian saat kapal-kapal nelayan atau patroli dari Angkatan Laut sedang tidak berada di kawasan tersebut.<br /><br />"Saya paling benci dengan pencurian ikan, tapi saat ini kita sudah bekerja sama dengan PSDKP, Angkatan Laut di Kepulauan Ranai dan Temajo yang akan semakin rutin melakukan patroli," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>