Pelajar Tak Masuk Sekolah Karena Asap

oleh
oleh

Kabut asap pekat yang menyaput sejumlah kawasan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membuat banyak aktivitas masyarakat terhalang, termasuk pelajar tidak masuk sekolah karena alasan sakit. <p style="text-align: justify;"><br />"Sebagian tidak masuk karena sakit. Umumnya terkena batuk dan pilek, mungkin akibat asap. Beberapa hari ini kabut asapnya sangat tebal sehingga sangat mengganggu," kata Nurul Faizah, salah satu guru di SDN 5 Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Jumat.<br /><br />Alasan itu tidak mengada-ada. Sejumlah pelajar setempat dengan kompak mengaku terkadang pusing akibat asap, terlebih beberapa hari terakhir asapnya makin pekat.<br /><br />Pantauan di sekolah yang terletak di sisi Jalan HM Arsyad itu, hampir di setiap kelas terdapat beberapa siswa yang tidak masuk sekolah. Alasannya hampir sama, yakni sakit akibat kabut asap yang makin parah.<br /><br />Kepala SDN 5 Pelangsian, Aswat mengatakan, belum ada instruksi dari Dinas Pendidikan untuk kembali meliburkan sekolah. Namun pihaknya sudah membuat kebijakan untuk mencegah dampak buruk asap terhadap pelajar setempat.<br /><br />"Bagi yang indikasi asma, dipersilakan untuk masuk ketika asap sudah berkurang. Kalau kabut asap sangat pekat dan parah, kami memberi kelonggaran jika siswa terlambat ke sekolah karena menunggu asap berkurang," kata Aswat.<br /><br />Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Suparmadi mengatakan, sekolah Taman Kanak-Kanak kembali diliburkan hingga akhir pekan. Untuk sekolah SD hingga SMA hanya diundur jam masuk sekolah dengan harapan asap berkurang saat menjelang siang.<br /><br />"Kebijakan kami tergantung hasil evaluasi. Memang ada pro dan kontra. Ada yang meminta sekolah kembali diliburkan, namun ada pula yang mengaku khawatir terhadap kemampuan belajar anak-anak mereka jika sekolah diliburkan terlalu lama," kata Said.<br /><br />Meski begitu, Suparmadi mengatakan evaluasi terus dilakuan melihat perkembangan di lapangan. Dia berharap kondisi segera membaik sehingga aktivitas masyarakat kembali normal. (das/ant)</p>