Pelaksanaan MP3EI Kalimantan Terkendala Konektifitas

oleh
oleh

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Kalimantan hingga kini masih terkendala konektifitas yaitu belum tersedianya infrastuktur jalan yang memadai yang bisa memperlancar arus transportasi yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya. <p style="text-align: justify;">Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin di Banjarmasin, Kamis mengatakan, pembangunan jalan trans Kalimantan yang seharusnya selesai pada 2009 hingga kini juga belum selesai.<br /><br />Belum selesainya pembangunan konektifitas antar daerah tersebut, menyebabkan rencana percepatan pembangun Kalimantan belum berjalan dengan maksimal, terutama untuk Trans Kalimantan perbatasan Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.<br /><br />"Bila konektifitas tersebut sudah terbangun dengan baik, mungkin perkembangan ekonomi juga bisa berjalan lebih cepat," katanya.<br /><br />Rapat MP3EI tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Akhmad Diran dan beberapa pejabat terkait masing-masing daerah dan pusat.<br /><br />Wakil Menteri Pertanian mengatakan, terdapat tiga priortas pengembangan pembangunan berdasarkan program MP3EI yaitu, regulasi, konektifitas dan pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia.<br /><br />Dari tiga subsektor tersebut, kata dia, secara keseluruhan merupakan program cukup penting untuk segera dilaksanakan dan saling berkaitan, namun demikian, yang terpenting adalah konektifitas menjadi prioritas pembangunan saat ini.<br /><br />"Kalau jalannya sudah bagus maka hubungan antar daerah juga akan lebih mudah, maka percepatan program-program lainnya juga akan jauh lebih mudah dan cepat kerena menyesuaikan dengan fasilitas yang ada," katanya.<br /><br />Berbagai infrastruktu yang bakal segera dibangung dalam program MP3EI yang dimulai sejak 2011 antara lain, pembangunan bandara sebanyak lima proyek dengan nilai Rp3,389 triliun, pelabuhan sebanyak 28 proyek dengan nilai Rp25,488 triliun, kereta api sebanyak tiga proyek senilai Rp39,800 triliun.<br /><br />Selanjutnya, jalan 16 proyek senilai Rp28,947 triliun, energi sebanyak 39 proyek senilai Rp66,506 triliunb, infrastruktur air sebanyak lima proyek dengan nilai Rp821 miliar, telematikan 19,255 triliun, infrastruktur lainnya Rp21,315 triliun sehingga totalnya mencapai Rp205.523 triliun.<br /><br />Sedangkan lainnya adalah proyek MP3EI berdasarkan kegiatan ekonomi dengan total nilai proyek sebesar Rp740,354 triliun antara laub untuk kelapa sawit mencapai 113 proyek yanga menjadi jumlah proyek terbesar.<br /><br />Selanjutnya, perkayuan sebesar 49 proyek, batu bara, 19 proyek, migas, enam proyek, baukist, tujuh proyek, besi baja tujuh proyek, tembaga, satu proyek, karet satu proyek, tanaman pangan dua proyek dan sektor lainnya 17 proyek. <strong>(phs/Ant)</strong></p>