Insiden pengeroyokan dan penyerangan di halaman rumah jabatan Bupati yang diduga dilakukan oleh oknum TNI pada Sabtu (16/2/2013) malam kini prosesnya sudah berada di Detasement Polisi Militer (Denpom) Sintang. <p style="text-align: justify;">Kepala Penerangan Korem 121/ABW Mayor Kav Edy Wijaya mengatakan setelah menerima laporan kejadian tersebut pihak Korem dan batalyon mengumpulkan anggota dan menggelar apel malam itu juga dan berusaha mencari tahu anggotanya yang terlibat dalam insiden tersebut, namun tidak menemukan pelakuknya.<br /><br />“Laporanya sendiri saat ini sudah berada di Denpom, wartawan maupun masyarakat diminta untuk tidak mendiskreditkan TNI namun bila benar ada anggota TNI yang terlibat dalam pemukulan itu dia akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Kapenrem Senin (18/02/2013).<br /><br />“Mari kita kawal kasus ini sampai tuntas, kita nggak mau dibilang menyembunyikan anggota yang bersalah, kita tidak pernah melindungi anggota yang melanggar,” kata Kapenrem menirukan pesan Danrem 121/ABW.<br />Seperti diberitakan sebelumnya Emanuel Natalis yang keponakan Istri Bupati Sintang dipukul dan diteriaki penjahat serta diancam akan ditembak.<br /><br />Istri Bupati Sintang Kati Evilina Milton Crosby menyatakan takut melihat keponakannya itu dipukuli, berlari sambil berteriak histeris saat menyaksikan beberapa oknum masuk dan memukuli beberapa anak-anak yang juga tinggal di rumah jabatan Bupati Sintang.<br /><br />"Jangan. Itu keponakan saya," ujar Kati saat menceritakan kejadian yang dialaminya itu kepada wartawan.<br /><br />Ia mengaku turun ke lapangan bersama suaminya yang merupakan Bupati Sintang, Milton Crosby, untuk melerai mereka. Selain itu ada juga Roni dan Hengki juga turun melerai.<br /><br />"Mereka teriak itu penjahatnya yang pakai baju putih, tembak-tembak. Saya itu bingung kenapa keponakan saya si Eman dibilang penjahat dan mau ditembak," kata Ketty gugup. <strong>(ast)</strong></p>